Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Jelang Italia vs Swedia, Momentum Gli Azzurri Tepis Keraguan

Ghani Nurcahyadi
17/6/2016 11:05
Jelang Italia vs Swedia, Momentum Gli Azzurri Tepis Keraguan
(AFP)

KERAGUAN publik menghantui tim nasional Italia sebelum pergelaran Euro 2016. Tersingkir di fase grup dalam dua Piala Dunia beruntun (2010 dan 2014) membuat Gli Azzurri juga diragukan keluar dengan selamat dari Grup E, salah satu grup maut di Piala Eropa tahun ini.

Meski demikian, pandangan sinis itu perlahan sirna seusai kemenangan impresif 2-0 atas Belgia, Senin (13/6) lalu. Dini hari nanti, skuat asuhan Antonio Conte punya kesempatan menghilangkan keraguan publik jika mampu menang atas Swedia sekaligus melaju ke 16 besar.

"Sebelum Euro, semua koran meramalkan kami tidak akan bisa lolos dari fase grup dan kami tidak memiliki pemain yang berbakat. Kini, setelah kami melewati satu pertandingan, orang-orang mulai percaya kami lagi,” kata bek klub AS Roma, Alessandro Florenzi.

Jika Italia mampu menang atas Swedia, sejarah menunjukkan mereka bisa melaju ke final seperti yang terjadi di Euro 2000. Namun, statistik menunjukkan runner-up Euro 2012 itu tidak pernah mencetak clean sheet kontra the Blue Yellow di enam laga non-persahabatan.

Conte berharap kukuhnya lini belakang terus berlanjut di partai yang berlangsung di Toulouse itu untuk memberikan ketenangan kepada para pemain lain.

Empat pemain Juventus dipercaya untuk membangun tembok pertahanan, yakni kiper Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, dan Leonardo Bonucci.

Meski demikian, dua pemain terakhir harus waspada karena sudah mendapat kartu kuning di laga perdana. Winger asal Lazio Antonio Candreva menegaskan laga ini akan berjalan keras karena kedua tim butuh kemenangan.

"Swedia akan bermain mati-matian untuk bertahan di turnamen ini dan kami telah siap untuk itu. Kami tahu ini akan menjadi laga yang sulit, tapi kami ingin segera menuntaskan babak penyisihan ini," kata Candreva.

Bagi Swedia, partai ini akan menentukan masa depan di Euro 2016. Hasil imbang 1-1 dengan Irlandia di laga perdana Grup E membuat anak asuh Erik Hamren itu harus bisa memetik kemenangan di dua partai, yakni kontra Italia dan Belgia. "Kini kami harus mengeluarkan 300% kualitas kami di dua partai berikutnya," ujar Hamren.

Ibrakadabra
Suka atau tidak, kelanjut­an kiprah Swedia di Euro 2016 amat bergantung pada sang megabintang, Zlatan Ibrahimovic. Ibrakadabra--julukan Ibrahimovic--me­rupakan sosok familier di Italia karena menghabiskan tujuh musim di Serie-A bersama tiga klub besar, Juventus, Internazionale, dan AC Milan.

Di laga kontra Irlandia, Ibra yang mencetak 11 gol di babak kualifikasi memang tidak mencetak gol. Namun, top scorer Ligue 1 musim lalu dengan 38 gol bersama Paris Saint-Germain itu menjadi creator terciptanya gol bunuh diri Ciaran Clark yang menyelamatkan Swedia dari kekalahan.

"Saya sangat menyukai permainan Ibra. Ketika dia berbaju tim nasional, dia punya karakter sebagai pemimpin tim ini. Dia semakin kuat dan terus berkembang sepanjang tahun dan menjadi pemain yang menentukan stabilitas tim," kata Hamren.

Candreva pun menyebut Ibra merupakan pemain yang punya kualitas dan mampu menekan lawan sendirian. “Namun, kami akan fokus terhadap gaya permainan kami dan mencoba untuk membatasi ruang geraknya,” ujarnya.

Di samping faktor Ibra, Hamren dipusingkan dengan cedera ringan yang dialami bek kanan Mikael Lustig. Kondisinya kini te­rus dipantau dengan ketat. (UEFA/AFP/R-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya