Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

UEFA Ultimatum Diskualifi kasi Rusia

AFP/Gnr/X-5
15/6/2016 08:15
UEFA Ultimatum Diskualifi kasi Rusia
(AP/THANASSIS STAVRAKIS)

BADAN Sepak Bola Eropa (UEFA) mengultimatum tim nasional Rusia untuk mengontrol tingkah laku suporter mereka di Piala Eropa 2016. UEFA akan mendiskualifikasi tim 'Elang Emas' sebutan Rusia dari perhelatan Piala Eropa jika suporter Rusia kembali membuat kerusuhan.

UEFA memutuskan menunda sanksi diskualifikasi bagi Rusia hingga perhelatan berakhir. Di samping itu, Federasi Sepak Bola Rusia (RFS) diwajibkan membayar denda 150 ribu euro (sekitar Rp2,256 miliar) akibat ulah suporter mereka yang membuat kerusuhan saat laga kontra Inggris di Stadion Velodrome, Marseille, akhir pekan lalu.

"Penangguhan diskualifikasi tidak lagi berlaku bila kejadian serupa (kerusuhan antarsuporter) kembali terjadi di dalam stadion dalam pertandingan timnas Rusia berikutnya di turnamen ini," demikian pernyataan yang dikeluarkan Komite Disiplin UEFA.

Kerusuhan yang pecah di Stadion Velodrome seusai laga Rusia kontra Inggris yang berakhir imbang 1-1 itu bermula dari merangseknya sejumlah suporter Rusia ke tempat duduk suporter Inggris. Kerusuhan yang merembet hingga keluar stadion itu menyebabkan sejumlah suporter mengalami luka-luka.

"Kami tentu akan mengikuti apa yang sudah dikeluarkan UEFA," kata Menteri Olahraga Rusia yang juga Presiden RFS, Vitaly Mutko.

UEFA sebelumnya mengancam Rusia dan Inggris dengan hukuman diskualifikasi akibat kerusuhan tersebut. Keputusan UEFA yang hanya memberikan denda bagi Rusia membuat Inggris terbebas dari ancaman sanksi,

Namun, potensi kerusuhan lanjutan antardua kelompok suporter masih terasa saat keduanya akan menjalani laga kedua di babak penyisihan Grup B. Rusia akan menghadapi Slovakia di Lille hari ini. Lille hanya berjarak 27,5 km dari Lens, tempat Inggris menjalani laga kedua melawan Wales besok.

Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, telah mengubah beberapa pendekatan keamanan untuk mencegah kerusuhan seperti yang terjadi antara suporter Inggris dan Rusia berulang. Salah satu pendekatan terbaru ialah melarang penjualan minuman beralkohol di sekitar stadion, satu hari sebelum dan selama pertandingan berlangsung. (AFP/Gnr/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya