Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Tidak Terusik Kerusuhan Suporter

Satria Sakti
15/6/2016 00:00
Tidak Terusik Kerusuhan Suporter
(AP/FRANK AUGSTEIN)

TINGKAH laku pendukung Rusia yang belakangan sering kali membuat kericuhan menjadi perhatian lebih menjelang laga kedua Grup B Euro 2016. Tim ‘Beruang Merah’ akan bertemu Slovakia di Stade Pierre-Mauroy, malam ini.

Sebelumnya, kerusuhan pecah di Kota Marseille antara pendukung Rusia dan Inggris yang mendorong polisi antihuru-hara turun tangan, Minggu (12/6). Tingkah laku rasialis dan menghidupkan kembang api dalam stadion menjadi dosa lain sehingga Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengultimatum bakal mendiskualifikasi Rusia jika suporter mereka kembali rusuh.

Meski demikian, kegaduhan tersebut tampak tidak banyak mengganggu persiapan Rusia dan Slovakia.

Keduanya berharap meraup poin penuh perdana seusai Slovakia kalah dari Wales 1-2 dan Sbornaya--julukan Rusia--bermain imbang dengan Inggris 1-1.

Setelah kembali fitnya gelandang Denis Glushakov, pelatih Rusia Leonid Slutsky dapat tampil dengan kekuatan penuh. Artem Dzyuba yang di laga pertama tidak jarang membantu pertahanan pun akan coba didorong lebih ke depan agar tim tampil lebih menyerang.

“Pertahanan kami terorganisasi dengan baik, tapi tidak saat menyerang. Jika kami dapat menguasai bola lebih baik dan menambahkan 20%-30% kemampuan menyerang, kami bisa menciptakan lebih banyak gol,” ujar striker jangkung itu.

Jika mampu mengatasi Slovakia, Inggris bisa tampil gugup saat melawan saudara serumpunnya, Wales, besok. Pasalnya, hanya kemenangan yang bisa membawa tim ke babak 16 besar.

Lakukan perubahan
Slovakia juga berhasrat tampil lebih baik di pertandingan kedua untuk tetap menghidupkan peluang lolos ke fase knock-out. Pelatih Jan Kozak akan membuat sedikit perubahan untuk mengejar pencapaian lebih baik.

“Tentu akan ada perubahan, tapi saya belum bisa mengungkapkannya. Kami akan melihat terlebih dahulu kondisi pemain setelah masa pemulihan. Saya tidak ingin berjudi dan mengambil risiko terlalu besar,” kata Kozak.

Tiga angka mungkin membuka peluang Slovakia untuk setidaknya finis ketiga dan berpeluang menjadi satu dari empat peringkat tiga terbaik yang menggenapi 16 spot di perdelapan final. Namun, kekalahan bakal langsung mengirim mereka pulang dengan tangan hampa.

Dalam rekor pertemuan kedua tim, Rusia memang sedikit lebih unggul daripada Marek Hamsik dkk. Mereka mengunci dua kemenangan dalam dua pertemuan terakhir meski hanya dengan skor tipis 1-0.

Sebaliknya, the Falcon--julukan Slovakia--hanya mampu mencetak satu gol dalam empat pertemuan terakhir mereka saat memenangi laga melawan Rusia pada babak kualifikasi Piala Eropa 2012. Namun, Kozak berharap kali ini kemenangan kembali menyambangi timnya.

“Kami memiliki orang yang bertugas menyaksikan laga lainnya dan kami melihat kedua tim (Inggris-Rusia). Kami tahu apa yang harus kami lakukan bahwa kami harus bersiap lebih baik dan berharap hasil lebih baik daripada yang kami raih saat melawan Wales,” tandasnya. (AFP/Goal/R-4)

[email protected]



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya