Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Puluhan Ribu Holligan Bikin Onar di Kota Marseille

Satria Sakti Utama
10/6/2016 19:05
Puluhan Ribu Holligan Bikin Onar di Kota Marseille
(AFP PHOTO / LEON NEAL)

BUKAN serangan teror atau ledakan bom yang menjadi petaka pertama bagi pihak keamanan jelang dimulainya Piala Eropa 2016, Sabtu (11/6) dini hari. Melainkan kerusuhan 'wajib' ala Hooligan--sebutan kelompok perusuh asal Inggris--menjadi penandanya.

Sebanyak 70 ribu suporter Inggris dikabarkan telah menginjakkan kakinya di Prancis dan langsung bergerak ke Kota Marseille, tempat di mana pertandingan perdana The Three Lions--julukan timnas Inggis--di Piala Eropa 2016 akan berlangsung.

Namun, bukan hooligan jika tidak membuat onar saat berkerumun. Bentrokan pun akhirnya pecah di depan sebuah bar di sudut Kota Marseille yang melibatkan pendukung Inggris dengan penduduk setempat. Kerusuhan ini bak deja vu mengingat peristiwa serupa pernah terjadi kala pagelaran Piala Dunia 1998 silam.

Akibat kejadian itu, setidaknya empat pihak keamanan mengalami luka ringan dan dua orang ditahan oleh polisi seperti yang dilaporkan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Prancis Pierre-Henry Brandet. Pihak keamanan pun terpaksa menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Untuk menghindari hal serupa kembali terjadi, pemerintah Prancis akan mememperkuat sistem keamanan untuk dua hari ke depan sebelum puluhan ribu suporter Inggris dan Rusia menyemut untuk menyaksikan pertandingan secara langsung.

Federasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) sendiri menyesalkan terjadinya bentrokan di Marseille, Kamis (9/6) malam waktu setempat.

"UEFA menyesalkan bentrokan yang terjadi di Marseille kemarin, tapi kami yakin bahwa keselamatan perjalanan penggemar akan dijamin oleh pemerintah yang bertanggung jawab untuk ketertiban di kota," demikian keterangan resmi UEFA, kemarin.

Para pendukung Inggris mengaku tidak bersalah dalam bentrokan di Marseille. Pendukung Inggris asal Leeds, Simon, menyebut mereka menjadi korban dari serangan tiba-tiba sekelompok warga dan pemuda sekitar.

"Tidak ada satu pun suporter Inggris yang berbuat onar di sini. Mungkin saja beberapa di antara kami minum terlalu banyak sehingga mabuk dan tak sadar apa yang dilakukan," ujar Simon.

Namun, sejumlah saksi mata menyebut bentrok terjadi setelah fan Inggris melakukan sorakan provokatif seperti "IS di mana kamu?". Seperti diberitakan, Prancis sebelumnya menjadi sasaran teror kelompok teroris IS pada November tahun lalu. Sejumlah tembakan membabi buta dan ledakan bom yang terjadi di Paris kala itu menelan 130 korban jiwa tidak berdosa.

Pesta pembukaan Piala Eropa 2016 diawali dengan konser megah di pelataran Menara Eiffel Kamis (9/6) malam. Penampilan spesial musisi terkenal Perancis DJ David Guetta menyihir 80 ribu pasang mata yang menyaksikan konser tersebut.

Namun, memori tragedi serangan teror di Paris tahun lalu membuat pihak keamanan mengetatkan penjagaan. Beruntung tidak terjadi situasi kritis dan konser tersebut berjalan aman dan lancar.

Presiden Prancis Francois Hollande berjanji akan menjamin keamanan dari awal hingga berakhirnya Piala Eropa 2016 kali ini. "Kami akan memberikan perhatian lebih dan akan ada kebijakan jika diperlukan untuk dibuat, akan kami buat. Seluruh penjuru Eropa akan menyaksikannya," tutur Hollande.

Meski begitu, masalah pemogokan pekerja masih saja menjadi isu yang hingga saat ini belum dapat diatasi. Serikat buruh masih melanjutkan protesnya agar segala tuntutannya dipenuhi oleh pemerintah. (AFP/Telegraph/Sat/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya