Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pendukung Perempuan Hadir di Stadion Saat Iran Lolos ke Piala Dunia 2022

Basuki Eka Purnama
28/1/2022 05:30
Pendukung Perempuan Hadir di Stadion Saat Iran Lolos ke Piala Dunia 2022
Pendukung perempuan memberikan dukungan kepada timnas Iran dalam laga kualifikasi Piala Dunia melawan Irak di Teheran, Kamis (27/1).(AFP/Atta KENARE)

PENDUKUNG perempuan Iran diizinkan menghadiri laga timnas untuk kali pertama dalam tempo hampir tiga tahun, Kamis (27/1), dan mereka menyaksikan tim mereka melaju ke Piala Dunia 2022.

"Ini sangat sempurna. Kami kehilangan suara kami," ujar dua pendukung perempuan sembari mengibarkan bendera Iran dan mengaku bernama Kimia dan Hasti.

Sebelumnya, Iran melarang perempuan masuk ke dalam stadion olahraga selama sekitar 40 tahun. Ulama Iran beralasan perempuan harus dilindungi dari atmosfer maskulin dan melihat pria dengan busana yang tidak tertutup.

Baca juga: Iran Jadi Tim Asia Pertama yang Lolos ke Piala Dunia 2022

FIFA, September 2019, memerintahkan Iran untuk mengizinkan perempuan untuk masuk ke stadion tanpa pembatasan apa pun.

Sebulan kemudian, perempuan Iran bisa masuk ke stadion untuk menyaksikan laga kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Iran dan Kamboja di Stadion Azadi.

Di laga berikutnya setelah laga itu, Kamis (27/1), dalam laga melawan Irak, sebanyak 2 ribu dan total 10 ribu tiket dialokasikan untuk pendukung perempuan.

"Saya membeli tiket ini secara daring dan mendapatkan SMS mengonfirmasi pembelian tiket itu," ujar perempuan berusia 26 tahun yang mengaku bernama Mahya.

"Jika kami menang, kami akan merayakannya dengan turun ke jalan.

Harapan Mahya terwujud setelah Iran berhasil menang 1-0 atas Irak. hal itu membuat kemacetan parah di sekitar stadion dengan para pendukung membunyikan klakson dan mengibarkan bendera Iran.

"Saya sangat bahagia. Ini adalah kali pertama saya menonton langsung pertandingan di Stadion Azadi," ungkap Mahya yang menutupi hijabnya dengan syal abu-abu sembari membawa bendera Iran.

Para pendukung perempuan masuk ke stadion lewat gerbang terpisah yang dijaga oleh polisi perempuan.

"Saya berharap bisa menonton bersama suami saya namun mereka mengatakan laki-laki dan perempuan harus dipisah," kata Golnaz Bahari, saat menggendong anaknya di tangan kanan dan membawa vuvuzela di tangan kirinya.

Para pendukung Iran ditempatkan di belakang gawang Irak.

Mengenakan jaket tebal untuk melawan udara dingin, para pendukung perempuan itu menampilkan bendera Iran di pipi mereka serta membawa bendera 'Negeri Para Mullah' itu.

Meski duduk terpisah dengan para pendukung laki-laki, para pendukung perembuan kompak ketika stadion memberi dukungan dengan meneriakkan, "Iran! Iran!".

Keputusan FIFA untuk mewajibkan Iran mengizinkan pendukung perempuan masuk ke stadion dirilis pada 2019 setelah seorang pendukung perempuan bernama Sahar Khodayari tewas karena membakar diri karena khawatir dijebloskan ke dalam penjara karena menghadiri laga timnas Iran.

Khodayari ditahan pada 2018 karena berusaha masuk ke dalam stadion dengan menyamar sebagai laki-laki.

Kematian Khodayari memicu kecaman dengan banyak pihak meminta Iran diskors dari laga internasional dan laga mereka diboikot. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya