Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENDUKUNG sepak bola di Meksiko terancam hukuman larangan masuk stadion selama lima tahun berdasarkan aturan baru yang berusaha mengatasi nyanyian antigay yang kerap terdengar di berbagai venue di negara itu.
Dalam pernyataan yang dikutip pada Senin (24/1), Federasi Sepak Bola Meksiko (FMF) menegaskan toleransi nol terhadap bahasa ofensif atau melecehkan di stadion sepak bola.
Meksiko telah berulang kali diskors di laga internasional karena pendukung mereka menyanyikan lagu homofobia ke arah penjaga gawang lawan.
Baca juga: Sidang Kasus Ryan Giggs Ditunda Hingga Agustus
Tahun lalu, FIFA menjatuhkan denda dan memerintahkan Meksiko menggelar dua laga kandang tanpa penonton karena lagu homofobia di laga kontra Rep Dominika dan Amerika Serikat (AS).
Lagu itu menggunakan kata 'puto' yang berarti gigolo namun dalam bahasa Meksiko berarti 'homo', dan kerap digunakan untuk mengejek maskulinitas seseorang.
Pendukung timnas Meksiko secara rutin menggunakan kata itu saat penjaga gawang lawan akan mengambil tendangan gawang. FIFA telah mendenda Meksiko sebanyak 15 kali sejak 2015 terkait hal itu.
Berdasarkan aturan baru, yang disebut Presiden FMF Yon de Luisa merupakan upaya menghapuskan lagu itu dari stadion, keamanan di stadion akan ditingkatkan dengan petugas dilatih untuk mengidentifikasi dan mengusir pendukung yang menyanyikan lagu itu.
Siapa pun yang tertangkap menyanyikan lagu itu akan dilarang hadir di stadion di Meksiko selama lima tahun. (AFP/OL-1)
Nantes mengungkapkan dana dari denda terhadap Mohamed itu akan disumbangkan kepada yayasan yang mendukung komunitas LGBTQ yang menjadi korban diskriminasi.
TIGA suporter Wolverhampton Wanderers ditangkap terkait nyanyian berbau homofobia yang dinyanyikan ketika timnya melawan Chelsea, Sabtu (8/4).
Pernyataan Evra itu dilontarkan setelah Manchester United berhasil mengalahkan PSG di laga Liga Champions dan direkam oleh pihak ketiga dan menjadi viral.
Gelandang timnas Senegal itu absen membela PSG di laga Ligue 1 melawan Montpellier, Sabtu (14/5), saat para pemain mengenakan jersey pelangi sebagai dukungan untuk gerakan LGBTQ.
Di Italia yang secara tradisional Katolik, Vatikan secara historis memiliki pengaruh besar, tetapi tetap relatif tenang ketika parlemen memungkinkan kemitraan sipil sesama jenis pada 2016.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved