Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Wasit yang Dikritik Bellingham Dapat Ancaman Pembunuhan

Basuki Eka Purnama
19/1/2022 12:16
Wasit yang Dikritik Bellingham Dapat Ancaman Pembunuhan
Wasit Jerman Felix Zwayer(AFP/Ronny HARTMANN)

WASIT Jerman Felix Zwayer mengungkapkan dirinya mendapatkan ancaman pembunuhan sejak gelandang Jude Bellingham mengkritik kepemimpinnanya dalam laga Bundesliga antara Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen.

"Surel saya mendapatkan banyak pesan yang tidak bisa dipercaya dan sulit diabaikan," ujar Zwayer.

Wasit asal Berlin itu juga mengaku dihubungi polisi yang mengatakan adanya ancaman pembunuhan terhadap dirinya di internet.

Baca juga: Haaland Sebut Ada Tekanan dari Dortmund Soal Masa Depannya

Wasit berusia 40 tahun itu sudah tidak lagi memimpin pertandingan sejak 9 Desember, lima hari setelah kepemimpinannya saat Dortmund kalah 3-2 dari Bayern dikecam oleh Bellingham.

Zwayer mengaku ancaman yang diterimanya juga mempengaruhi istrinya.

"Saat saya pamit pada istri, seperti yang saya lakukan selama 15 tahun terakhir, Anda melihat dia menangis. Itu bukan karena dia rindu namun karena dia khawatir. Situasi ini sangat sulit bagi saya," ungap Zwayer.

Bellingham diganjar denda sebesar 40 ribu euro oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) karena kecamannya terhadap Zwayer selepas laga.

Gelandang Inggris berusia 18 tahun itu kesal karena Zwayer memberikan hadiah penalti kepada Bayern yang menjadi gol penentu kemenangan dalam laga melawan Dortmund.

Pasalnya, sebelum insiden itu, Zwayer tidak memberikan penalti kepada Dortmund setelah Marco Reus dilanggar di kotak terlarang oleh Lucas Hernandez.

"Anda bisa melihat keputusannya dalam laga itu. Jika Anda memberikan laga terbesar di Bundesliga pada wasit yang pernah mengatur pertandingan, apa yang Anda harapkan," kecam Bellingham.

Bellingham mengacu pada dugaan peran Zwayer dalam skandal yang melibatkan asisten wasit Robert Hoyzer pada 2005, Asisten wasit berusoa 23 tahun itu dipenjara setelah mengaku meerima suap dari mafia Kroasia untuk mengatur hasil pertandingan.

Zwayer diskors 6 bulan karena bungkam meski mengetahui skandal suap itu dan dituding meneriman uang sebesar 300 euro.

"Saya tiak pernah menerima uang sepeser pun dari Robert terkait pengaturan pertandingan," tegas Zwayer. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya