Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
SELAIN menjadi pelatih tim nasional Rusia, Leonid Slutsky juga seorang arsitek CSKA Moskow. Mantan kiper timnas Uni Soviet yang kini berusia 45 tahun itu melakukan tugas ganda bagi klub ibu kota Rusia dan juga tim nasional.
Ia baru ditunjuk menjadi pelatih timnas Rusia pada Agustus 2015 setelah Fabio Capello resmi hengkang sebulan sebelumnya. Rumor yang beredar kala itu menyebutkan, Federasi Sepak Bola Rusia kesulitan membayar gaji Capello dan akhirnya merekrut pelatih lokal untuk melakukan penghematan.
Saat itu Slutsky masih memegang jabatan sebagai pelatih CSKA. Ia menerima tawaran melatih timnas Rusia dengan tidak melepaskan kursi kepelatihan CSKA kepada siapa pun.
Tampaknya Slutsky memang tak ingin mengakhiri kejayaannya bersama CSKA Moskow. Lagi pula, keberhasilannya di CSKA yang membuatnya dipanggil untuk menangani timnas.
Selama membesut CSKA, Slutsky sudah sukses mengantarkan klub ibu kota Rusia itu menjuarai Liga Rusia dua musim berturut-turut, yaitu 2013 dan 2014. Selain itu, di tangan Slutsky CSKA berhasil merengkuh trofi Piala Rusia 2011 dan 2013. Keberhasilan Slutsky terasa lengkap setelah ia berhasil menjuarai Piala Super Rusia 2013 dan 2014.
Seperti pelatih sepak bola pada umumnya, Slutsky mengawali karier di sepak bola dengan menjadi pemain. Sebagai pemain, Slutsky memang tidak melegenda di Rusia dengan karier yang sangat singkat. Ia terpaksa mengakhiri kiprah di lapangan hijau saat menjadi penjaga gawang FC Zvezda Gorodishche pada usia yang sangat muda, yakni 19 tahun. Cedera berkepanjangan menjadi penyebabnya.
Terus-menerus belajar menjadi kunci Slutsky meraih karier cemerlang sebagai pelatih. Ia menggunakan berbagai pendekatan untuk menjadikan timnya memiliki struktur permainan yang baik, yakni dengan daya jelajah yang luas dan tendangan yang presisi.
Kini, dengan bekal enam trofi yang dimenangi bersama CSKA dan predikat sebagai pelatih terbaik Liga Rusia 2014, Slutsky menjadi tumpuan.
Tugas pria asal Kota Volgograd itu cukup berat untuk meneruskan perjuangan tim 'Beruang Merah' selepas ditangani pelatih impor, yakni Guus Hiddink (2006-2010), Dick Advocaat (2010-2012), dan Capello (2012-2015). Slutsky punya jawaban untuk itu. "Kami kuat sebagai tim." (Berbagai sumber/Mag/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved