Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Jangan Bebankan Pemain Liga 1 Dengan Ekspektasi Tinggi

 Akmal Fauzi
09/8/2021 15:48
Jangan Bebankan Pemain Liga 1 Dengan Ekspektasi Tinggi
Pelatih tim Arema FC Eduardo Almeida (kiri) memberi instruksi pada anak asuhnya saat memimpin latihan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim.(ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

PELATIH Arema FC, Eduardo Almeida menilai, tim-tim Liga 1 2021-2022 belum bisa mencapai peak performance atau performa puncak saat kompetisi dimulai. Salah satunya karena masa persiapan yang terlalu pendek.

Selain itu, tak adanya liga yang kompetitif sejak Maret tahun lalu juga jelas menjadi faktor lain yang menyebabkan para pemain berada di level yang tak semestinya.

Dia menambahkan, pada awal kompetisi merupakan waktu yang digunakan untuk beradaptasi karena kondisi pemain yang belum prima.

"Mungkin, pada pertandingan awal, semua tim tidak bisa konsisten meraih hasil baik karena selama pandemi tak ada liga yang kompetitif," kata Eduardo Almeida dilansir dari laman resmi PT LIB.

Eduardo menjelaskan saat ini kondisi skuatnya dalam keadaan cukup baik meskipun dalam beberapa waktu terakhir harus menjalankan program latihan mandiri.

Eks juru taktik Semen Padang meyakini saat kompetisi bergulir timnya sudah siap untuk bertanding. Namun dia meminta agar semua pihak tidak membebani pemainnya dengan ekspektasi tinggi. Mengingat sudah cukup lama pemain tidak bermain dalam kondisi pertandingan yang cukup kompetitif. 

"Yang paling penting untuk sepak bola Indonesia saat ini adalah memulai kompetisi secepat mungkin. Hal ini penting karena para pemain butuh bermain," jelasnya.

Di bagian lain, skuat Persija Jakarta menjalani tes kesehatan atau pre competition medical assessment (PCMA) di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, pada Minggu (8/8) kemarin. Pemeriksaan medis itu bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan anggota tim Macan Kemayoran jelang dimulainya Liga 1 2021/2022.

Rangkaian pemeriksaan medis yang dilakukan, antara lain elektrokardiogram (EKG), tes darah, pengecekan fungsi liver dan ginjal, hepatitis, dan body composition serta pemeriksaan musculosceletal.

Tak hanya para pemain, pemeriksaan medis kali ini juga dilakukan kepada seluruh ofisial.

“Seiring Covid-19, dikhawatirkan terdapat komorbid yang bisa membuat kondisi lebih buruk. Kami menghindari risiko yang tidak diinginkan tersebut dengan melakukan pengecekan terhadap seluruh ofisial,” kata dokter tim, Donny Kurniawan. (Mal/LIB/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik