Berutang, Eboue Batal Berseragam Sunderland

PEMAIN bertahan Emmanuel Eboue tersenyum lebar saat diperkenalkan sebagai pemain baru Sunderland pada Maret lalu. Maklum, seusai dilepas klub Turki, Galatasaray, pada akhir musim lalu, Eboue tidak memiliki klub. Sayang, senyum semri­ngah itu hanya bertahan sesaat. Musababnya hanya butuh 22 hari bagi the Black Cats untuk berubah pikiran dan membatalkan kontrak dengan pemain berusia 32 tahun itu.

Tepatnya, Kamis (31/3), tim yang bermarkas di Stadium of Light tersebut, melalui laman resminya, mengumumkan pemutusan kontrak Eboue. Pasalnya bek asal Pantai Gading tersebut harus menjalani sanksi FIFA selama setahun tidak boleh beraktivitas di dunia sepak bola karena terlibat utang dengan mantan agennya, Sebastien Boisseau.

‘Eboue menandatangani kontrak dengan Sunderland AFC hingga akhir musim dan klub kini berniat membatalkan perjanjian itu. Pemain yang bersangkutan punya waktu dua minggu untuk mengajukan banding’, tulis Sunderland dalam laman resminya.

Hukuman satu tahun dari FIFA tersebut sebetulnya bisa batal begitu Eboue menyelesaikan persoalan finansial dengan Boisseau. Namun, tim besutan Sam Allardyce itu tampaknya tak ingin ambil pusing dengan pemain yang bahkan belum pernah terlihat bermain bersama klub barunya tersebut.

Kasus Eboue dimulai pada Juli 2013, ketika ia dilaporkan Boisseau ke Komite Status Pemain FIFA. Menurut sang mantan agen, eks pemain belakang Arsenal itu melalaikan kewajibannya membayar sejumlah uang sesuai kontrak di antara kedua pihak.

Pada September 2014, Komite Disiplin FIFA memutuskan Eboue bersalah dan harus membayar denda 30 ribu franc Swiss (Rp411 juta) kepada Boisseau. Pemain yang bersangkutan juga tetap harus melunasi utang dalam kurun 120 hari atau mendapat sanksi satu tahun tak boleh bergelut di dunia sepak bola.

Eboue sempat mengajukan banding hingga Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS), tapi ditolak. Hingga kemarin, dia belum juga melunasi utang sehingga sanksi satu tahun itu diberlakukan oleh FIFA. (AFP/Ash/R-3)