Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Solskjaer di Ujung Tanduk

Akmal Fauzi
07/11/2020 02:15
Solskjaer di Ujung Tanduk
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer(AFP)

NASIB pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer saat ini bisa dibilang di ujung tanduk. Manchester Evening News mengabarkan klub tak segan memutuskan hubungan dengan Solskjaer lantaran performa buruk pada awal Liga Primer Inggris musim ini.

Laga melawan Everton pun bisa jadi penentu masa depan Solskjaer yang menangani ‘Setan Merah’ sejak Desember 2018. Ketika bertanding di Goodison Park, malam ini, Solskjaer pasti dalam tekanan. 

United seperti diketahui tumbang dalam dua laga penting. Melawan Arsenal di lanjutan Liga Primer, kalah 0-1. Tiga hari berikutinya, Bruno Fernandes dkk kandas melawan tim nonunggulan Istanbul Basaksehir 1-2 di Liga Champions.

Manchester Evening News juga mengabarkan United sudah menghubungi eks pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, untuk menggantikan Solskjaer.

“Saya menolak berkomentar tentang hal semacam itu. Tentu saja, ini masih dini dan opini selalu beredar. Anda harus tetap kuat. Saya dipekerjakan klub untuk melakukan pekerjaan dan saya melakukannya dengan kemampuan terbaik saya dengan staf saya,” kata Solskjaer.

Bagi the Toffees julukan Everton, pertandingan ini harus dimenangi untuk menghindari kehilangan start bagus yang telah mereka buat di awal musim. Mereka sekarang berada di urutan keempat dalam klasemen setelah sempat ada di puncak beberapa pekan kemarin.

Manajer Everton, Carlo Ancelotti, mengakui timnya memiliki keunggulan fisik atas United. Dominic Calvert-Lewin dkk punya waktu hampir seminggu untuk beristirahat setelah laga terakhir yang sudah dijalani. 

“Ini bisa menjadi keuntungan. Seperti yang saya katakan sebelumnya, tim papan atas memiliki jadwal yang sangat padat sehingga bisa menyulitkan mereka. Dari semuanya, kami dapat memanfaatkan situasi ini terlebih pada aspek fisik,” kata Ancelotti.


Persulit diri sendiri

Pelatih AC Milan Stefano Pioli, kemarin, menilai kesalahan yang dilakukan pemainnya mempersulit diri sendiri saat dikalahkan Lille 0-3 dalam pertandingan Liga Europa di San Siro. Hasil itu sekaligus menghentikan rekor tak terkalahkan Milan selama 24 pertandingan sejak Maret 2020 di semua kompetisi.

“Kami melawan tim yang kuat dan kami mempersulit hidup kami sendiri. Kami tidak memulai dengan buruk, tapi saya pikir kami akan lebih berbahaya dalam serangan dan kami tidak mampu menciptakan peluang yang cukup,” kata Pioli.

Hattrick Yusuf Yazici di San Siro terbukti menjadi petaka karena rotasi skuad Milan tidak membuahkan hasil. Yazici membuka gol pada menit ke-22 dari titik penalti lalu menambah pada menit ke-55 dan memastikan kemenangan tim tamu di menit ke-58.

Hasil tersebut membuat AC Milan bertengger di posisi kedua klasemen Grup H dengan 6 poin. Lille di urutan teratas dengan 7 poin.

Di pertandingan lainnya, Arsenal kembali meraih hasil positif setelah menaklukkan perlawanan Molde 4-1 pada lanjutan Grup B Liga Europa di Emirates Stadium.

The Gunners sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Martin Ellingsen. Namun, dua gol bunuh diri tim tamu membalikkan keadaan sebelum Nicolas Pepe dan Joe Willock memastikan kemenangan anak asuh Mikel Arteta.

Kemenangan itu membuat Arsenal berada di puncak klasemen Grup B dengan 9 poin berkat menang tiga kali. Molde menguntit di tangga
kedua dengan enam angka. (Metro/Footballitalia/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya