Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PELATIH Inter Milan Antonio Conte menilai Juventus sudah sangat susah digusur dari puncak klasemen Seri A. Dia kini hanya ingin agar tim asuhannya bisa finis di posisi setinggi mungkin di akhir musim.
Seusai Inter menang 3-0 dari Genoa, kemarin, Conte mengatakan sekarang sudah tidak ada waktu lagi untuk berkeluh kesah karena gagal mengakhiri dominasi Juventus.
“Saya pikir pemain bermain baik. Tentu saja, kita harus meningkatkan level permainan. Kami gagal meraih scudetto, tapi kami berkeinginan kuat finis di posisi setinggi mungkin,” kata Conte seperti dilansir dari AFP.
Nerazzurri, julukan Inter, tertinggal empat angka dari Juventus yang berpeluang besar menyegel scudetto kesembilan secara beruntun atau yang ke-36 dalam sejarah klub saat menjamu Sampdoria.
Namun, dua gol yang dicetak Romelu Lukaku dan satu gol dari Alexis Sanchez setidaknya mampu membuat Inter menggusur Atalanta dari posisi kedua. Atalanta kemarin, hanya bermain imbang lawan AC Milan.
“Tidak mudah bagi kami untuk finis di posisi kedua karena kami ingin juara dan finis setinggi mungkin. Sekarang kami ingin menutup musim dengan baik dan kemudian bersiap untuk Liga Europa,” ungkap Lukaku.
Jelang berakhirnya musim ini, Inter akan melawan Napoli dan Atalanta. Posisi Lukaku dkk di klasemen hingga pertandingan terakhir tidak akan mungkin lagi terlempar dari urutan empat besar. Artinya, Inter Milan akan tampil di Liga Champions musim mendatang.
Dianulir VAR
Pelatih Sassuolo Roberto De Zerbi kesal setelah empat gol timnya dianulir video assistant referee (VAR) saat kalah 0-2 dari Napoli pada lanjutan Seri A, kemarin.
Satu gol dianulir wasit garis karena memang terlihat offside. Tiga gol lainnya luput dari pengawasan wasit garis dan dikoreksi VAR. Hasil tersebut membuat Sassuolo kembali gagal menang di empat laga terakhir.
“Selain kesal melihat empat gol dianulir, VAR memang telah meningkatkan sepak bola,” kata De Zerbi kepada DAZN.
“Salah satu asisten mengatakan kami akan menang tanpa VAR. Namun, saya marah karena VAR sudah ada di sana selama dua tahun dan itu berlaku untuk semua orang. Terkadang Anda diuntungkan atau justru dirugikan,” tambahnya.
Meski merasa kesal, De Zerbi mengaku memang tak mudah mengalahkan Napoli. Terlebih, ketika timnya datang ke San Paolo dengan skuad yang tak lengkap. “Saya tidak menyalahkan pemain sepenuhnya, mereka telah berjuang semaksimal mungkin. Kami tim muda dengan banyak pemain cedera. Napoli tangguh dan menekan kami,” kata De Zerbi.
Dua gol Elseid Hysaj dan Allan membuat Napoli masih bertahan di peringkat ketujuh dengan 50 angka. Napoli masih memiliki peluang untuk lolos ke Liga Europa karena hanya terpaut satu angka dari Milan di peringkat ke-6 dan dua angka dari Roma di peringkat ke-5.
Selanjutnya, Napoli akan melawan Inter dan Lazio sebelum melawan Barcelona di babak 16 besar Liga Champions, Minggu (9/8).
(Footballitalia/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved