Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
LIGA sepak bola tertinggi Jepang, J League menunda pertandingan hari Minggu (26/7) setelah dua pemain Nagoya Grampus dinyatakan positif terkena virus korona (Covid-19). Penundaan pertandingan itu merupakan yang pertama sejak J-League dimulai sebulan yang lalu.
Dikutip AFP, bek Nagoya, Kazuya Miyahara, mengalami demam dan sakit kepala pada hari Jumat dan dinyatakan positif terkena virus. Tim pun menguji 60 pemain lainnya dan ofisial. Hasilnya, 1 pemain dan anggota staf yang diuji juga positif meskipun tidak menunjukkan gejala.
Baca juga: Lengan Bengkak Penyebab Marquez Tidak Tampil di Andalusia
"Kami mengadakan pertemuan di pagi hari, dan memutuskan untuk membatalkan pertandingan ini," kata ketua J-League, Mitsuru Murai, seperti dilansir AFP (26/7).
"Saya pikir cara tim melakukan itu sendiri sudah tepat. Tetapi fakta bahwa kasus positif telah terdeteksi memberi tahu kita bahwa kita perlu terus bekerja pada langkah-langkah pencegahan infeksi kita," sambung Murai.
Pertandingan kandang Sanfrecce Hiroshima melawan Nagoya pada Minggu (26/7) malam dibatalkan karena Jepang berjuang melawan infeksi Covid-19. Terutama di kota-kota seperti Tokyo dan Osaka, kekhawatiran publik terkait gelombang kedua makin meningkat.
Jenis olahraga besar seperti sepak bola, baseball, dan sumo memang tetal melanjutkan kompetisi. Namun, jumlah penonton dibatasi sesuai protokol pencegahan infeksi yang ketat di Jepang. J-League sempat mengungkapkan bahwa para penonton mungkin bisa memasuki stadion awal bulan ini.
Jepang melaporkan 809 kasus baru pada hari Sabtu, dibandingkan dengan 99 kasus yang terdeteksi sebulan yang lalu dan 27 kasus ditemukan pada 26 Mei.(AFP/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved