Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KONTROVERSI teknologi garis gawang dalam pertandingan Aston Villa melawan Sheffield United sedikit mencoreng kembalinya Liga Primer Inggris setelah ditunda karena pandemi virus korona (covid-19).
Pertandingan di Villa Park Stadium, Kamis (18/6) dini hari itu harusnya tidak berakhir di tanpa gol jika teknologi garis gawang itu bekerja dengan baik. Momen itu terjadi di menit 43, saat gelandang Sheffield, Oliver Norwood mengeksekusi tendangan bebas.
Baca juga: Barcelona Siapkan Kontrak Messi Hingga 2023
Tendangan itu menyulitkan pertahanan Villa. Bola sempat ditangkap kiper, Orjan Nyland tetapi dia berbenturan dengan rekannya, Keinan Davis hingga terdorong masuk ke gawang.
Dalam tayangan ulang memperlihatkan bola yang sudah ditangkap Nyland sudah melewati garis gawang. Namun, teknologi garis gawang itu tidak memberi sinyal pemberitahuan ke jam tangan wasit Michael Oliver.
Ditambah lagi, perangkat yanh bertugas pada Asisten wasit video (VAR) bergeming tidak bertindak apapun dari insiden tersebut. Para pemain Sheffield sempat protes, tetapi wasit tetap tidak mengesahkan terjadinya gol.
Hawk-Eye, selalu penyedia tekonologi garis gawang meminta maaf atas insiden yang merugikan Sheffield. Mereka mengatakan kesalahan terjadi karena kamera yang mereka pasang terhalang berbagai hal, seperti penjaga gawang dan tiang gawang. Mereka juga mengakui bahwa bola telah melawari garis.
“Hawk-Eye tanpa ragu meminta maaf ke Liga Primer, Sheffield United dan semua orang yanh terkena dampak insiden ini,@ tulis pernyataan Hawk-Eye.
Baca juga: Gattuso Banggakan Gelar Pertamanya
Hasil imbang itu, membuat Sheffield gagal menyalip Manchester United di posisi lima. Mereka tertahan di posisi enam dengan 44 poin.
Sementara Aston Villa tertahan di peringkat 19 klasmen Liga Primer dengan raihan 26 poin. (BBC/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved