Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
DAMPAK terhentinya kompetisi sepak bola akibat pandemi Covid-19 terhadap para pemain akan lebih besar di sisi mental ketimbang fisik. Ketidakpastian kapan kompetisi bisa kembali bergulir membuat pemain akan sulit fokus dalam mempersiapkan diri untukl kembali tampil di lapangan.
“Dampak terhentinya kompetisi terhadap mental pemain akan lebih berbahaya. Dibanding atlet dari olahraga lain, pesepakbola lebih susah beradaptasi dengan kondisi yang ada," ujar Bill Beswick, psikolog tim Manchester United pada 1999-2001.
Menurut Beswick, dibanding atlet cabang lain, pemain sepak bola sulit untyukl berlatih mandiri, seperti yang dilakukan saat ini. Pesepakbola memang lebih banyak berlatih secara tim di bawah pegawasan langsung pelatih.
“Saat ini para pemain didorong untuk mengatur diri sendiri. Namun itu akan sulit karena mereka secara tradisional telah dibuatkan program latihan secara eksklusif dan tinggal menjalaninya,” ujar Beswick.
Menurut Beswick, di tengah ketidakpastian kapan kompetisi akan kembali bergulir, para pemain seperti sedang berada di bangku cadangan selama pertandingan berlangsung. Walau tidak tahu kapan akan dimainkan pelatih, pemain tetap harus siap.
"Dalam kondisi seperti sekarang, pemain aharuis menempatkan dirinya seperti ketika menjadi pemain cadangan. Mereka harus siap jika diperintahkan untuk bermain," jelasnya.
Ia mencontohkan mental pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer. Saat masih menjadi pemain Setan Merah, pelatih asal Norwegia itu, selalu siap dimainkan kapanpun oleh pelatih.
"Solskjaer, terkenal karena siap untuk tampil kapanpun pelatih menginginkannya. Ia siap dimainkan dimainkan pada menit ke-87 setelah selama 86 menit duduk di bangku cadangan," imbuhnya. (goal.com/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved