Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
STADION Suez di pinggiran Terusan Suez, Mesir, menjadi saksi sukses Aljazair untuk meraih tiket semifinal Piala Afrika 2019 setelah menang 4-3 adu penalti atas Pantai Gading, kemarin. Beberapa jam berselang di Kairo, Tunisia melengkapi peraih tiket empat besar dengan menggasak tim kejutan Madagaskar 3-0.
Ini berarti laga empat besar yang dilangsungkan pada Minggu (14/7) waktu setempat, Aljazair bentrok dengan Nigeria. Satu laga perebutan tiket final tersaji antara Tunisia kontra Senegal.
Kerja keras the Desert Fox julukan Aljazair membuahkan semifinal pertama sejak terakhir mereka meraihnya pada 2010 silam. Skuad asuhan Djamel Belmadi itu berbagi skor imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu berakhir dan dilanjutkan dengan tos-tosan.
Tampil dominan dengan 55% penguasaan bola, Sofiane Feghouli membuka keunggulan Aljazair di menit ke-20 memanfaatkan umpan Ramy Bensebaini. Kesempatan menambah keunggulan dimiliki Baghdad Bounedjah, tetapi penalti yang didapat di awal babak kedua gagal dieksekusi dengan baik.
Pantai Gading yang memiliki keunggulan rekor pertemuan atas Aljazair, tiga kali menang berbanding sekali kalah dan dua kali imbang, mampu membalas. Gol penyama kedudukan tercipta di menit ke-62 yang dilesakkan Jonathan Kodjia memanfaatkan sodoran ujung tombak yang kini menjadi rebutan klub papan atas Liga Primer Inggris, Wilfried Zaha.
Persaingan ketat terjadi hingga waktu normal usai dan memaksa wasit asal Ethiopia, Bamlak Tessema Weyesa, menghamburkan tujuh kartu kuning. Laga berlangsung keras dengan jumlah 58 pelanggaran.
Pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu dan diteruskan dengan adu penalti karena skor tidak berubah. Empat penendang Aljazair mulus mengeksekusi tendangan 12 pas, sedangkan penendang ketiga Pantai Gading, Wilfried Bony, gagal menuntaskan.
Saat unggul 4-3, algojo terakhir Aljazair, Mohamed Youcef Belaili, tendangannya membentur tiang. Hanya, penendang terakhir Pantai Gading, yakni kapten Serey Die, tendangannya juga membentur tiang yang sama, membuat timnya harus tersisih.
“Pertandingan itu sangat sulit karena Pantai Gading bermain ketat, terorganisasi, dan menunggu kesalahan dari kami,” ungkap pelatih Algeria Djamel Belmadi.
“Aku memikirkan Youcef Atal (pemain bek kanan) setelah di babak pertama dia cedera bahu. Itu kejadian yang tidak kami inginkan. Dia layak berlaga melawan Nigeria,” lanjut Belmadi.
Aljazair pantas diunggulkan dengan catatan tidak pernah kalah sejak babak kedua grup di Piala Afrika 2019 ini, setelah sebelumnya menang atas Kenya, Senegal, Tanzania, dan Guinea. Gawang Rais M’Bolhi juga hanya sekali bobol.
Unjuk kualitas
Di laga lain, Tunisia mengakhiri perjalanan tim debutan Madagaskar di babak 8 besar dengan keunggulan tiga gol tanpa balas. Ferjani Sassi membuka keunggulan Tunisia di menit ke-52.
Berlangsung di Stadion Al Salam, Kairo, punggawa Tunisia pun makin garang setelah gol pertama tercipta dan Youssef Msakni menggandakan keunggulan di menit ke-60. Naim Sliti mencatatkan nama di papan skor saat mencetak gol ketiga Tunisia di injury time.
“Kami yang pertama mengalahkan Madagaskar. Kami harus melakukannya untuk lolos dan itu membuktikan kualitas tim ini,” ungkap pelatih Tunisia Alain Giresse. (AFP/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved