Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KEMENANGAN dramatis diraih Nigeria di perempat final Piala Afrika 2019. Menghadapi Afrika Selatan di Stadion Internasional Kairo, Mesir, Kamis (11/7), ‘Elang Super’, julukan timnas Nigeria, menang 2-1 melalui gol di menit akhir laga.
Laga Nigeria kontra Afrika Selatan sepertinya harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu setelah skor hingga menit ke-89 masih 1-1. Keunggulan Nigeria lewat gol Samuel Chukwueze (27’) mampu disamakan Afrika Selatan di menit ke-71 melalui gol Bongani Zungu.
Namun, 1 menit jelang laga usai, William Troost-Ekong membawa Nigeria memastikan satu tempat di semifinal. Kesalahan kiper Afrika Selatan, Ronwen Williams, dalam mengantisipasi bola sepak pojok Moses Simon, dengan baik dimanfaatkan pemain belakang Nigeria itu untuk mencetak gol kedua timnya sekaligus memastikan langkah ‘Elang Super’ ke semifinal.
“Sebagai bek, bukan tugas saya mencetak gol. Namun, menjadi impian bisa mencetak gol seperti yang saya cetak ke gawang Afrika Selatan. Mencetak gol menentukan bagi tim sangat luar biasa,” jelas William.
Di babak empat besar, Nigeria akan menghadapi pemenang laga perempat final antara Pantai Gading dan Aljazair untuk berebut tiket ke final. Tentang laga semifinal, William menegaskan itu akan menjadi pertandingan yang sulit.
“Kita telah melihat tim-tim besar kalah dan tersingkir. Siapa pun lawannya nanti, akan menjadi laga yang sulit. Namun, kami datang ke Mesir untuk berusaha keras meraih trofi juara,” tegas William.
Di ajang Piala Afrika, Nigeria telah tiga kali menjadi kampiun. Terakhir, tim yang kini dibesut pelatih Gernot Rohr tersebut menjadi juara pada 2013, setelah meraih gelar yang sama pada 1980 dan 1994.
Ambisi Senegal
Di laga perempat final lain, Senegal juga memastikan satu tempat di semifinal setelah menyingkirkan Benin di Air Defence Stadium, Kairo. Gol semata wayang Idrissa Gueye di menit ke-70 membawa Senegal menang 1-0.
Bagi Senegal, yang kini diperkuat striker Liverpool Sadio Mane, ini menjadi kali pertama lolos ke semifinal Piala Afrika sejak 2006. Prestasi terbaik Senegal di Piala Afrika ialah menjadi runner-up pada 2002.
“Kami mendapatkan pertandingan yang rumit. Para pemain kami tidak menyerah karena mereka memiliki mental yang baik, sabar, dan menjalani instruksi pelatih,” kata pelatih Senegal Aliou Cisse.
Di babak empat besar, Senegal akan menghadapi pemenang laga perempat final antara Madagaskar dan Tunisia. “Pada seperti ini, siapa pun dapat mengalahkan siapa pun. Kami datang ke Mesir dengan ambisi memainkan tujuh pertandingan dan kami akan memainkannya. Kami ingin bermain di final,” tegas Cisse.
Walau gagal mengantar timnya ke semifinal, pelatih Benin Michel Dussuyer mengaku bangga atas capaian pemainnya. Bukan tim papan atas Afrika, keberhasilan Benin bertahan hingga delapan besar dinilai sebuah prestasi luar biasa.
“Saya ingin memberi selamat kepada para pemain saya atas cara mereka menangani tantangan yang sulit. Para pemain pasti bangga. Mereka membuat rakyat Benin bangga. Dengan skuad ini, kami telah maju. Tentu saja ada kekecewaan, tetapi para pemain bisa mengangkat kepala tinggi-tinggi,” tegasnya. (AFP/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved