Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Tembok Paraguay Menanti Brasil

Despian Nurhidayat
27/6/2019 04:20
Tembok Paraguay Menanti Brasil
Pelatih Tim Nasional Paraguay(AFP)

BRASIL diprediksi bakal melangkah mulus ke babak semifinal Copa ­America 2019. Pasalnya, lawan yang mereka hadapi relatif tidak terlalu berat, yakni Paraguay.

Los Guaraníes julukan Paraguay lolos ke perempat final hanya dengan status tim peringkat ketiga terbaik. Tim besutan Eduardo Berizzo itu bahkan harus menunggu hasil pertandingan lain untuk menyegel tiket tersebut. Mereka akhirnya lolos ke perempat final setelah Jepang hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Ekuador.

Sebaliknya, the Selecao menyegel tiket ke babak delapan besar dengan cukup meyakinkan, yakni menggilas Peru 5-0.

Dengan kualitas para pemain yang dimiliki Brasil seperti Gabriel Jesus (Manchester City), Roberto Firmino (Liverpool), dan Phillipe Coutinho (Barcelona), juga ditambah posisi mereka sebagai tuan rumah, tidak berlebihan jika tim besutan Adenor Leonardo Bacchi atau yang akrab dipanggil Tite itu lebih diunggulkan pada laga perempat final yang akan berlangsung di Arena do Grêmio, Porto Alegre, pada Jumat (28/6) pukul 07.30 WIB.

Meski demikian, Tite mewanti-wanti para pemainnya untuk tidak menganggap enteng lawan. Pasalnya, Paraguay dikenal sebagai tim yang punya pertahanan solid.

Apalagi Brasil punya pengalaman buruk saat melawan La Albirroja--julukan lain Paraguay. Dua kali mereka disingkirkan Paraguay melalui adu tendangan penalti, yakni pada 2011 dan 2015.

“Tentu saja tidak ada lawan yang mudah, tetapi Brasil di sini untuk menjuarai Copa America dan mempertontonkan sepak bola yang baik,” tegas Tite.

“Jadi, kami akan bertanding dan berusaha mengalahkan lawan. Meski sulit, (kami) harus tetap berada pada rencana. Kami akan tetap memainkan cara kami bermain (menyerang). Beginilah cara kami akan menang ataupun kalah. Ini akan tetap bertahan seperti ini.”

Di laga nanti, Tite amat ­mungkin menurunkan skuat yang sama seperti ketika menggilas Peru. Di lini depan, misalnya, ia akan menggandalkan ketajaman bomber Liverpool, Roberto ­Firmino.

Firmino akan ditopang bekas rekan setimnya, Coutinho, serta Gabriel Jesus dan Everton dari lini kedua. Adapun untuk lini belakang, Tite akan mengandalkan kuartet Dani Alves, Thiago Silva, Filipe Luís, dan Marquinhos. Sebagai benteng terakhir, ia mengandalkan kiper Allison Becker.

Tolak inferior
Di sisi lain, meski kalah mengilap dari lawan, para punggawa Paraguay enggan inferior. Alih-alih gentar, mereka bahkan mengancam akan kembali memberikan mimpi buruk bagi Selecao.

“Tentu saja itu tantangan buat kami. Tetapi saya pikir itu seperti kami mematikan (Lionel) Messi. Itu bukanlah tugas individu, tapi kolektif,” tegas  Eduardo Berizzo.

“Ketika Anda berusaha menet-ralkan dia, ia membuka jalan untuk yang lain. Jadi pertanyaannya tidak hanya terpusat kepadanya, tapi pada kemungkinan yang dihasilkan dari dia untuk pemain lain. Intinya strategi yang sama akan kami terapkan saat melawan Brasil,” cetusnya.

Pernyataan Berizzo itu memang tidak berlebihan. Faktanya, kendati belum pernah menjadi juara, Paraguay selalu tampil mengejutkan di ajang tersebut.

Pada edisi 2015, mereka bahkan maju sampai ke semifinal sebelum dihancurkan Argentina 1-6. Stabilitas pertahanan memang menjadi senjata utama mereka sambil berharap keberuntungan pada masa perpanjangan waktu atau adu penalti. (AFP/BBC/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya