Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Beban La Pulga di Porto Alegre

Cahya Mulyana [email protected]
23/6/2019 04:10
 Beban La Pulga di Porto Alegre
Argentina Lionel Messi (kiri), Sergio Aguero (2-kanan) dan Roberto Pereyra (kanan) berlatih selama sesi latihan di Porto Alegre, Brasil(AFP)

TIGA poin wajib didapat Argentina saat ditantang Qatar di laga terakhir penyisihan Grup B Copa America 2019, dini hari nanti. Kemenangan dengan skor besar atas Qatar di Arena do Gremio, Porto Alegre, Brasil akan menjaga peluang Tim Tango melangkah ke perempat final.

Kekalahan 0-2 dari Kolombia dan hasil 1-1 saat menghadapi Paraguay, membuat Argentina saat ini menduduki posisi juru kunci. Lionel Messi dan kolega berada di bawah Qatar yang menempati posisi tiga karena kalah selisih gol.

Argentina akan lolos sebagai runner up jika mampu menundukkan Qatar dan Paraguay meraih poin penuh dari Kolombia. Jika gagal menjadi runner up Grup B, Argentina masih memiliki peluang lolos ke semifinal sebagai peringkat ketiga terbaik.

"Kami harus tetap berpikir positif dan percaya diri. Kami harus mengembangkan permainan dan tampil sebaik mungkin saat menghadapi Qatar untuk meraih kemenangan," jelas Messi.

Walau diyakini tidak akan menemui kesulitan mengatasi Qatar, kenangan buruk 36 tahun lalu kini membayangi Argentina. Pada Copa America 1983, Argentina yang kala itu ditangani Carlos Bilardo gagal lolos dari penyisihan grup.

"Bukan hal mudah tampil di Copa America. Namun, sebuah kegilaan jika kami gagal lolos dari penyisihan saat tiga tim dalam satu grup bisa lolos," tambah pemain berjuluk La Pulga tersebut.

Di kubu Qatar, walau tidak diunggulkan, tekad membuat kejutan dikumandangkan pelatih Felix Sanchez. Pelatih asal Spanyoal itu menegaskan, Qatar tidak hanya ingin menjadi penggembira di Copa America 2019. Seperti Argentina, Qatar juga bertekad meraih kemenangan untuk menjaga asa lolos ke perempat final.

"Qatar ingin menjadi tokoh utama dan para pemain saya memiliki kualitas untuk melakukan itu. Kami ialah tim yang tidak pernah menyerah," tegas Sanchez.

Ke perempat final

Di sisi lain, Cile memastikan diri merebut satu tempat di perempat final setelah menundukkan Ekuador di penyisihan Grup C, kemarin. Kemenangan di Arena Fonte Nova tersebut membuat Cile telah mendulang poin enam dari dua laga. Di laga terakhir Grup C, Cile akan menghadapi Uruguay.

Mendominasi sejak awal laga, Cile membuka keunggulan menit kedelapan lewat Jose Fuenzalida sebelum Ekuador mampu menyamakan skor lewat penalti Enner Valencia (26'). Cile, juara Copa America 2015 dan 2016, memastikan kemenangan lewat gol Alexis Sanchez menit ke-51.

Namun, Cile mendapat kabar buruk dengan cedera yang dialami Sanchez. Pemain Manchester United tersebut mengalami cedera pergelangan kaki dan kemungkinan akan absen di perempat final.

"Saya harap cedera ini tidak serius. Saya bermain (menghadapi Ekuador) dengan sedikit merasakan sendiri," ungkapnya.

Sementara itu, Brasil membantah telah memata-matai persiapan Peru, lawan terakhir yang akan dihadapi di penyisihan Grup A. Pernyataan tersebut dilontarkan pelatih Brasil, Tite, menanggapi berita yang menyebut kubu Brasil menggunakan drone untuk melihat jalannya latihan Peru.

"Itu sama sekali tidak benar. Jika itu harus dilakukan agar bisa menang, saya akan pulang," tegas Tite. (AFP/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya