Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
AWAL mengesankan dibukukan Uruguay di Copa America 2019. Menghadapi Ekuador dalam penyisihan Grup C di Mineirao Stadium, Belo Horizonte, Brasil, kemarin, Uruguay menang 4-0.
Empat gol kemenangan La Celeste, julukan timnas Uruguay, dicetak Nicolas Lodeiro (6’), Edinson Cavani (33’), Luis Suarez (44’), dan bunuh diri pemain Ekuador, Arturo Mina (78’). Kemenangan tersebut membuat peluang Uruguay lolos ke perempat final terbuka lebar.
“Kami tahu Ekuador merupakan lawan tangguh. Hal penting untuk mengawali pertandingan dengan konsentrasi penuh dan kami mampu melakukannya. Kemenangan ini merupakan langkah penting,” ujar Cavani.
“Hal terpenting kami bisa memenangi pertandingan. Kini kami harus mempersiapkan diri menghadapi laga selanjutnya melawan Jepang,” imbuh Suarez.
Kemenangan atas Ekuador merupakan sinyal La Celeste menjadi salah satu favorit kuat juara. La Celeste kini menjadi ancaman terbesar tuan rumah Brasil. Uruguay terakhir kali juara Copa America pada 2011 di Argentina. “Kami siap mencapai kejayaan di Copa America tahun ini,” tegas Cavani.
Di laga lain, Qatar membuat kejutan saat mampu menahan Paraguay dalam laga Grup B di Stadion Maracana. Qatar yang merupakan tim undangan selain Jepang mampu meraih poin setelah bermain 2-2.
Qatar sepertinya akan menelan kekalahan setelah Paraguay unggul dua gol lebih dulu melalui penalti Oscar Cardozo (4’) dan gol Derlis Gonzalez (56’). Namun, Qatar yang ditangani pelatih asal Spanyol, Felix Sanchez, mampu memaksa hasil imbang setelah mencetak dua gol melalui Almoez Ali (68’) dan bunuh diri Rodrigo Rojas (77’).
“Ini hasil yang adil karena kami pantas mendapatkannya. Para pemain tetap memiliki keyakinan walau sempat tertinggal dan tetap berusaha mengejarnya. Itu menjadi hal paling positif bagi kami,” ujar Sanchez.
Keyakinan Alves
Sementara itu, tuan rumah Brasil akan melakoni laga kedua penyisihan Grup A menghadapi Venezuela di Arena Fonte Nova, Salvador, besok.
Di atas kertas, Brasil yang pada laga perdana menang telak 3-0 atas Bolivia tidak akan menemui kesulitan untuk kembali meraih poin maksimal, sedangkan Venezuela di laga pertama bermain imbang tanpa gol melawan Peru.
Walau tanpa diperkuat Neymar, Brasil telah membuktikan diri tetap menjadi tim terkuat. Hasil melawan Bolivia menjadi bukti kekuatan tim besutan Tite tersebut sama sekali tidak berkurang walau tidak diperkuat Neymar.
“Tanpa Neymar, kekuatan kami sama sekali tidak berkurang. Setiap mengenakan seragam timnas Brasil, kami harus membuktikan kemampuan terbaik terlepas ada tidaknya Neymar,” ungkap bek Brasil, Dani Alves.
Diakui Alves, adanya Neymar akan menambah kekuatan yang dimiliki ‘tim Samba’. Menurutnya, kehadiran bintang Paris Saint-Germain yang kini harus menepi akibat cedera itu menjadi kekuatan ekstra bagi Brasil.
“Kami tidak melemah dan berkurang tanpa dia. Tanggung jawab kami tetap sama, yaitu mewakili sejarah Brasil dan mempertahankan sejarah itu,” tegas Alves. (AFP/Goal.com/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved