Conte, Legenda Juventus yang Membelot Klub Rival

Patrick Pinaria
01/6/2019 04:40
Conte, Legenda Juventus yang Membelot Klub Rival
Antonio Conte(Josep LAGO / AFP)

ANTONIO Conte resmi ditunjuk sebagai pelatih Inter Milan. Keputusan yang sangat menyakitkan bagi Juventus. Pasalnya, pelatih asal Italia tersebut merupakan legenda I Bianconeri.
 
Kabar menyakitkan tersebut diumumkan pada Jumat 31 Mei. Lewat situs resmi klub, Inter memastikan Conte akan menggantikan posisi Luciano Spalletti yang gagal memberikan hasil memuaskan untuk Inter pada musim 2018--2019.

Usai ditunjuk resmi sebagai pelatih Inter, Conte pun mengaku sangat antusias dengan pekerjaan barunya. Ia bahkan senang melatih I Nerazzurri karena sejarah klub.
 
"Sebuah babak baru dalam hidup saya sudah dimulai. Saya benar-benar antusias," ujar Conte.
 
"Melalui pekerjaan saya, saya akan mencoba membayar kembali semua kepercayaan yang diberikan Presiden Inter Steven Zhang dan direktur kepada saya. Saya memilih Inter karena klub itu, dasar proyek, dan betapa ambisiusnya mereka akan hal itu. Semua karena sejarah Inter," tambahnya.
 

Sebuah pernyataan yang sangat menyakitkan bagi kubu Juventus. Bukan apa-apa. Sang pelatih merupakan sosok yang sudah kental dengan I Bianconeri.
 
Bukan hanya pernah melatih Juventus. Conte bahkan membela Juventus saat masih berkarier sebagai pemain pada era 90-an hingga 2000-an. Bahkan, ia menghabiskan seluruh kariernya hanya untuk Juventus.
 
Musim 1991--1992 menjadi awal periode membela Juventus. Ia diboyong dari Lecce pada November 1991. Karier Conte pun meroket bersama Juventus. Selama 13 musim memperkuat La Vecchia Signora, pemain yang berposisi gelandang itu mampu meraih 14 gelar.
 
Gelar Liga Serie-A Italia menjadi gelar paling terbanyak ia raih. Total, ada lima gelar dimenangkan Conte. Selain itu, ia juga pernah membantu Juventus meraih satu gelar Liga Champions pada musim 1995--1996.
 
Conte akhirnya memutuskan pensiun pada akhir musim 2003--2004. Sayangnya, ia tidak mampu memberikan gelar untuk Juventus di akhir kariernya.
 
Setahun pun berlalu. Conte memutuskan melanjutkan karier sebagai pelatih. Ia memulai awal karier kepelatihannya bersama Siena. Ia saat itu menjadi asisten pelatih. Kemudian, Conte melanglang buana melatih ke beberapa klub seperti Bari, Atalanta, dan Siena.
 

Bakat Conte sebagai pelatih akhirnya mulai tercium sejak ia melatih Siena. Salah satu klub yang tertarik dengan bakat Conte adalah mantan klubnya, Juventus.
 
Hingga akhirnya, Juventus merekrut Conte sebagai pelatih utama klub pada Mei 2011. Penunjukkan Conte sangat disambut gembira bagi kubu Juventus. Ia diharapkan bisa mengangkat performa Juventus yang pasang surut sejak terkena kasus Calciopoli pada 2006.
 
Namun, Conte mampu menjawab ekspektasi para fan dan kubu Juventus. Ia sukses membawa Juventus meraih gelar Liga Serie-A Italia pada musim debutnya (2011--2012).
 
Kinerja impresif Conte pun berlanjut. Dalam dua musim berikutnya, ia sukses menambah empat gelar untuk Juventus, yakni dua gelar Liga Serie-A (2012--2013 dan 2013--2014) dan dua gelar Piala Super Italia (2012--2013 dan 2013--2014). Setelah itu, Conte memutuskan hengkang dari Juventus pada akhir musim 2013--2014 dan berlabuh ke Chelsea.
 
Kinerja Conte bersama Juventus pun mendapat banyak pujian. Ia bahkan dinobatkan sebagai pelatih terbaik Liga Serie-A karena mampu meraih tiga scudetto secara beruntun bersama Juventus.(medcom/OL-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya