Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Guardiola Keberatan Dituduh Terapkan Main Kasar

Cahya Mulyana
24/4/2019 11:00
Guardiola Keberatan Dituduh Terapkan Main Kasar
Pep Guardiola(MI/Lindsey PARNABY)

MANAJER Manchester City Pep Guardiola membantah tuduhan arsitek Manchester United Ole Gunnar Solskjaer yang menyebut dirinya kerap menghentikan lawan dengan cara kasar ketika kehilangan bola.

Menurut dia, The Citizen hanya melakukan tekel keras atau sampai pelanggaran berdasarkan insting menyerang yang selalu ia pupuk terhadap seluruh pemainnya.

"Saya tahu persis apa yang saya katakan kepada para pemain saya dari hari pertama hingga hari terakhir. Jadi ketika seorang pemain ingin menyerang, kami harus jujur dan tentu saja ada kontak, ada pelanggaran," katanya dilansir dari AFP, Rabu (24/4)

Ia mengatakan wasit merupakan hakim yang berwenang menilai apakah insting tersebut menyerempet pada pelanggaran atau tidak. Namun, di luar itu, pasukannya berorientasi untuk selalu membuat peluang.

Baca juga: Target Ganda di Derbi Manchester

"Tetapi ketika itu terjadi dan Anda datang terlambat, itu sebabnya ada wasit, untuk mengeluarkan kartu kuning atau kartu merah atau apa pun yang mereka putuskan, tetapi tidak pernah saya siapkan permainan (untuk melakukannya pelanggaran)," bantahnya.

Solskjaer bukan manajer United pertama yang membuat klaim serupa tentang City di era Guardiola. Pendahulunya Jose Mourinho telah melakukan pengamatan yang sama sebelum pertemuan derby musim lalu.

Tetapi statistik cenderung tidak mendukung klaim Solskjaer karena angka-angka menunjukkan United telah mengumpulkan 64 kartu kuning musim ini berbanding 38 milik City.

Di luar itu, City terbebani laga melawan saudara tuanya di Old Trafford, Kami (25/4), karena ingin menumbangkan Liverpool di puncak klasemen untuk merengkuh gelar juara Liga Primer Inggris musim ini.

Guardiola menyebut bahwa United tetap tim yang berbahaya meski akhir-akhir ini tengah terpuruk.

"Bagi saya, United tetap tim yang luar biasa, tentu saja, 20 atau 25 tahun terakhir selalu ada. Tiga atau empat tahun terakhir, itu bisa terjadi dalam sejarah yang panjang. Untuk satu pertandingan tertentu, mereka akan berbahaya. Saya tahu pada awalnya seberapa kuat mereka dalam hal intensitas dan kita harus menanganinya," tutupnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya