Barca Belajar dari PSG

Cahya Mulyana
10/4/2019 02:15
Barca Belajar dari PSG
Para pemain Barcelona mendengarkan instruksi dari pelatih Ernesto Valverde(AFP)

TIDAK ada lawan yang mudah di Liga Champions. Hal itu disadari betul oleh Barcelona. Itu sebabnya, mereka tidak mau menganggap enteng Manchester United yang menjadi lawan mereka pada laga leg I babak perempat final Liga Champions, dini hari nanti. Apalagi laga tersebut berlangsung di kandang MU, Old Trafford.

Karena itu, Barca tidak mau menganggap head-to-head sebagai acuan. Dari 11 laga terakhir, Barca baru tiga kali kalah, sisanya empat kali menang dan tiga kali seri.

Selain itu, kesuksesan 'Setan Merah' julukan Manchester United menyingkirkan raksasa Prancis, Paris Saint-Germain, di babak 16 besar menjadi pelajaran berharga bagi Blaurgrana.

"Ini sulit untuk menggambarkan apa yang harus Anda lakukan untuk menang melawan mereka. Sebagai awalnya, Manchester United itu punya kiper yang luar biasa dan pemain besar di lini serang,” kata penyerang Barca, Philippe Coutinho.

Sebagai pemain yang pernah merumput di Liga Primer, Coutinho tahu betul kualitas MU. Ia pun tidak ragu menunjuk Paul Pogba dan Romelu Lukaku sebagai pemain yang patur diwaspadai.

Apalagi mereka kini ditukangi Ole Gunnar Solskjaer yang tahu betul karakteristik 'Setan Merah'. Karena itu, menurutnya, kunci kedua tim ada pada lini depan.

“Kami harus berhati-hati dengan mereka karena bisa menimbulkan banyak masalah. Namun, jika kami bermain dengan karakter dan gaya kami seperti biasanya, kami bisa menang di Old Trafford," tegas matan pemain Liverpool itu.

Arsitek Barcelona, Ernesto Valverde, mengaku amat mewaspadai ketangguhan fisik para pemain MU. "Mereka (MU) ialah tim yang kuat. Mereka mengalami laju bagus," ujarnya.

Secara fisik, kata dia, United ialah tim yang sangat kuat dan tahu cara untuk menekan lawana. Mereka punya banyak pemain yang sangat kuat dari segi fisik, dan itu juga bisa menjadi strategi yang sangat berbahaya.

"Pertandingan ini sangat klasik di kompetisi Eropa. Barcelona memang tidak pernah menang di Old Trafford, tetapi kami akan berusaha dan mengubahnya," katanya.

Spirit 1999
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, berharap skuatnya meniru semangat tim itu di era 1998/1999. Kala itu, mereka meraih treble (tiga gelar). "Saya ingin para pemain kami benar-benar saling memotivasi dan bersikap seratus persen. Itulah satu-satunya cara agar dapat meningkatkan semangat dan satu-satunya cara untuk menang," jelasnya.

Dalam duel kontra Barcelona, MU memang tidak diunggulkan untuk lolos ke semifinal. Akan tetapi, keberhasilan membalikkan keadaan saat melawan Paris Saint-Germain membuat Solskjaer yakin pemainnya dapat berjuang untuk memenuhi ambisi menjadi juara.

Sayangnya, dalam laga nanti, Solkjaer belum bisa menurunkan semau pemain terbaiknya. Selain Bailly dan Darmian yang masih cedera, ia juga tidak bisa memainkan Alexis Sánchez yang cedera lutut dan Antonio Valencia karena masalah kebugaran. Adapun Ander Herrera dan Marcus Rashford masih diragukan.

Sebaliknya, Barca hanya kehilangan Rafinha yang masih dibebat cedera lutut. Untuk Ousmane Dembele, kemungkinan dia bisa diturunkan masih menunggu konfirmasi di saat-saat terakhir. (AFP/UEFA/R-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya