Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Sinyal Tajamnya Taji Azzuri  

Taufan SP Bustan 
28/3/2019 03:30
Sinyal Tajamnya Taji Azzuri  
Roberto Mancini saat memberikan instruksi kepada Moise Kean dan Ciro Immobile(Andreas SOLARO / AFP)

ITALIA memperlihatkan diri sebagai tim yang tidak hanya memiliki kekuatan di lini pertahanan, tapi juga ketajaman di barisan tersebut. Torehan delapan gol dan belum kebobolan dalam dua penampilan terakhir menjadi bukti.

Dalam lanjutan penyisihan Grup J Euro 2020 melawan Liechtenstein di Stadion Ennio Tardini, kemarin dini hari, tim Azzuri meraih kemenangan enam gol tanpa balas. Di laga sebelumnya, Italia yang kini dibesut Roberto Mancini menang 2-0 atas Finlandia. Enam gol Italia ke gawang Liechtenstein disumbang Stefano Sensi menit ke-17, Marco Verratti (32’), Fabio Quagliarella (35’-pen, 45’-pen), Moise Kean (69’), serta debutan Leonardo Pavoletti (76’).

Italia terakhir kali men-cetak enam gol dalam satu pertandingan saat menundukkan Malta 6-1 Maret 1993 di laga kualifikasi Piala Dunia. Kemenangan atas Liechtenstein menjadi kemenangan terbesar Italia sejak menang 6-0 pada Desember 1962.

Sukses mendulang poin maksimal di dua laga awal membuat Italia sementara memimpin klasemen dengan poin enam. Adapun posisi kedua Grup J sementara ditempati Yunani dengan poin empat setelah di laga kedua ditahan Bosnia 2-2. “Misi meraih kemenangan di dua laga awal telah kami selesaikan. Yang lebih penting ialah kami mampu mencetak banyak gol,” ungkap Mancini seusai laga.

Di sisi lain, mencetak gol ke gawang Liechtenstein membuat Quagliarella mencetak rekor sebagai pemain tertua yang mampu menyumbang gol untuk tim Azzuri. Pemain Sampdoria tersebut melakukan itu dalam usia 36 tahun 54 hari, memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Christian Panucci yang men-cetak gol untuk Italia pada usia 35 tahun 62 hari pada 2008. “Saya tidak merasa tua. Saya merasa dalam kondisi bagus,” ungkap Quagliarella.

Brace Morata
Dalam laga di Grup F, Spanyol memetik kemenangan kedua. Bertamu ke Stadion Ta’ Qali, tim ‘Matador’ menundukkan tuan rumah Malta dengan skor 2-0. 

Kemenangan atas Malta membuat Spanyol sementara memimpin Grup F dengan poin enam. Spanyol unggul dua poin atas Swedia yang berada di posisi kedua.

Alvaro Morata menjadi bintang kemenangan Spanyol atas Malta. Striker Atletico Madrid tersebut memborong dua gol kemenangan negaranya di menit ke-31 dan 73. 

Seusai pertandingan, Morata mengatakan dua gol yang dicetaknya (brace) dan kemenangan atas Malta dipersembahkan untuk pelatih Spanyol Luis Enrique. “Hari ini kami punya motivasi lebih untuk menang bagi pelatih kami. Ia layak mendapatkannya,” ungkapnya.
Melawan Malta, Spanyol memang tidak didampingi Enrique yang memilih berada di Spanyol karena alasan keluarga. Posisinya digantikan asisten pelatih Robert Moreno.

“Laga kontra Malta merupakan laga yang tak mudah. Hari yang berat sebagai profesional, saya harap segalanya berjalan lancar. Kami tahu bahwa kami harus berbuat lebih baik untuk tim nasional dan untuk Enrique,” tandas Moreno. (AFP/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya