Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

 Peluang Dua Raksasa Eropa Meraup Angka

Achmad Maulana
26/3/2019 01:45
 Peluang Dua Raksasa Eropa Meraup Angka
Pelatih Spanyol Luis Enrique berbicara kepada para pemainnya selama sesi pelatihan(JOSE JORDAN / AFP)

SPANYOL berpeluang memetik kemenangan kedua mereka pada kualifikasi Piala Eropa 2020 dan sekaligus memantapkan posisinya di Grup F saat menghadapi Malta di Ta'Qali National Stadium, dini hari nanti.

Di atas kertas, Malta tentu saja bukan lawan sepadan bagi La Furia Roja. Itu bisa dilihat dari head-to-head kedua tim.

Dari enam pertemuan terakhir, keenamnya dimenangi La Furia Roja. Negeri di Semenanjung Iberia itu bahkan tercatat pernah menggulung Malta 12-1 pada 1983 silam.

Meski begitu, arsitek Spanyol Luis Enrique menegaskan bahwa dirinya tidak mau coba-coba di dua laga awal. Pasalnya, target enam poin dari dua laga pertama sudah menjadi komitmen mereka. 

Selain itu, kemenangan tipis 2-1 atas Norwegia pada laga perdana di Mestalla juga menjadi bahan pelajaran bagi Enrique. Mantan arsitek Barcelona itu sadar betul bahwa Spanyol kini masih dalam masa transisi sepeninggal bintang-bintang senior, seperti Andres Iniesta, David Silva, dan Gerard Pique.

"Tidak ada sesuatu yang mendesak atau mengharuskan saya untuk mengubah taktik. Saya ingin memiliki susunan tim utama dengan beberapa pemain pasti, tetapi prosesnya bakal panjang," cetus Enrique.

"Saya pikir sekarang bukan waktunya untuk bereksperimen. Kami akan tetap mencoba sesuatu yang baru, tetapi prinsipnya bagaimana harus menang," lanjut arsitek yang berusia 48 tahun itu.

Dalam laga nanti, Enrique amat mungkin masih mengandalkan Sergio Ramos dan Jordi Alba di lini belakang, serta Sergio Busquets di lini tengah. Ketiganya ialah pemain tersisa dari skuat juara Eropa 2012.

Di sisi lain, para punggawa Malta juga tengah dalam kepercayaan tinggi menyusul keberhasilan mereka mengalahkan Kepulauan Faroe 2-1, pekan lalu. Meski begitu, mereka juga sadar betul lawan yang mereka hadapi ialah salah satu raksasa Eropa, bahkan dunia. Itu sebabnya mereka hanya akan berusaha tidak melakukan banyak kesalahan agar tidak menjadi bulan-bulanan lawan.

"Saat ini kami masih membangun sebuah tim untuk masa depan," ujar arsitek Malta, Ray Farrugia. 

Pemain muda
Senada dengan Spanyol, Italia juga berpeluang memetik kemenangan keduanya dini hari nanti. Pasalnya, mereka akan menghadapi lawan yang relatif ringan, yakni Liechtenstein di Grup J.

Ditambah lagi, laga tersebut akan berlangsung di Stadion Ennio Tardini, Italia. Dari dua laga terakhir kedua tim, Italia juga selalu menang. 

Dalam laga nanti, arsitek Italia, Roberto Mancini, dipastikan masih tetap mengandalkan pemain muda. Moise Kean, Fabio Quagliarella, dan Federico Bernardeschi diprediksi akan menjadi tumpuan Mancini di lini depan Gli Azzurri. 

"Kami punya banyak pemain muda berbakat, salah satunya Kean. Saya pikir dia ialah bintang di masa depan. Ia punya kualitas yang bagus dan suatu saat akan menjadi pemain penting," kata Mancini.

Di kubu Liechtenstein, pelatih Rene Pauritsch amat mungkin masih akan mengandalkan jasa dua gelandang berpengalaman, Dennis Salanovic dan Michele Polverino. 

Kedua tim meraih hasil kontras pada laga perdana. Italia menang 2-0 atas Finladia. Sementara itu, Liechtenstein harus mengakui keperkasaan Yunani dengan skor 0-2 kendati bermain di kandang sendiri. (AFP/Marca/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik