Terkuaknya pengaturan skor di PSSI mendapat atensi dari Presiden Joko Widodo. Dia mengapresiasi kinerja Satgas Antimafia Bola Polri yang berhasil membongkarnya sekaligus menginstruksikan agar praktik cela itu diusut sampai tuntas.
Kasus dugaan mafia bola menyeret sejumlah pejabat PSSI. Setidaknya sudah 15 orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang dijerat pasal perusakan barang bukti.
"Itu sudah menjadi kewenangan Polri untuk menyelesaikan ini. Jadi, kalau saya ya, selesaikan sampai tuntas agar sepak bola kita benar-benar bersih," kata Jokowi di GOR Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin.
"Yang juara juga betul-betul juara. Agar jangan sampai kita sudah telanjur 'wah' (euforia kemenangan), wah juara, juara, tapi ternyata banyak pengaturan skor. Itu yang saya kira dituntaskanlah sampai rampung," imbuhnya.
Presiden menyerahkan sepenuhnya rencana Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk memilih pengurus baru pascaterbongkarnya kasus pengaturan skor. Dia menegaskan tak akan ikut campur, termasuk soal siapa yang akan menjadi ketua umum baru nanti. "Silakan sesuai aturan FIFA dan AD/ART PSSI.''
Sementara itu, penyidik terus mendalami keterangan Joko Driyono dengan kembali memeriksanya selama 22 jam, Kamis (21/2) hingga kemarin. Menurut Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Polri Kombes Argo Yuwono, penyidik mencecar Joko Driyono dengan 40 pertanyaan. "Yang bersangkutan akan dijadwalkan lagi tanggal 27 Februari," katanya.
Joko Driyono mengatakan pemeriksaan terasa panjang dan melelahkan. Namun, karena penyidik bekerja secara profesional dan baik, dia mengaku cukup nyaman. "Alhamdulillah, pemeriksaan yang kedua saya lalui cukup melelahkan." (Pol/Ata/X-8)