Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEPUTUSAN Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk menggelar kongres luar biasa (KLB) mendapat tanggapan beragam. Para pemilik suara (voters) PSSI masih terpecah soal perlu- tidaknya KLB digelar. Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, mendukung keputusan anggota PSSI untuk menyelesaikan permasalahan di PSSI. Soal KLB, ia menginginkan hal itu dibahas pascapemilu sehingga terbebas dari kepentingan politis.
"Teman-teman di PSSI pasti bisa melewati masa sulit ini dengan baik, dan saya mendukung apa pun keputusannya," kata Achsanul, kemarin. Saat disinggung soal kemungkinan mencalonkan diri menjadi ketua umum, Achsanul menyatakan belum berpikir ke arah itu. Ia menyatakan tidak ingin rangkap jabatan. "Biarlah saya tetap bersama klub dan menikmati sepak bola yang indah dan menyenangkan," katanya.
Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatra Selatan, Augie Bunyamin, mengatakan adanya isu mengenai KLB ini sangat sensitif. Menurut Augie, pihaknya saat ini menunggu perkembangan selanjutnya. Terkait dengan desakan segera KLB dari klub-klub sepak bola, Augie menyatakan klub sepak bola memiliki hak untuk itu. "Asprov bukan seperti klub. Klub kan lain. Kita intinya menunggu keputusan dari satgas," tandasnya.
Soal desakan digelarnya KLB, Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) menyambut baik hal tersebut. Ketua KPSN Suhendra Hadikuntono menilai KLB menjadi salah satu jalan untuk untuk perubahan PSSI ke depan. "KLB ialah pintu terbaik guna suksesi PSSI ke depan, dan PSSI tidak ada pilihan lain kecuali KLB. Saya yakin akan ada calon pemimpin yang bersih, berintegritas, dan profesional," ujarnya.
Lebih jauh, Suhendra berharap Satgas Antimafia Bola Polri terus mengungkap kasus pengaturan skor yang selama ini merugikan banyak pihak. "Kami ingin pemberantasan match fixing dilakukan tidak setengah-setengah. Harus diselesaikan sampai ke akar-akarnya," ujar Suhendra Hadikuntono. Suhendra mengatakan telah mendapat jaminan bahwa Satgas Antimafia Bola akan memberantas aksi lancung di sepak bola Indonesia ini hingga tuntas.
Menurutnya, komitmen tersebut diungkapkan Ketua Satgas Antimafia Bola Brigjen Hendro Pandowo. "Ketua Satgas berkomitmen untuk terus melakukan pemberantasan mafia sepak bola hingga PSSI benar-benar bersih dari praktik tidak terpuji tersebut. Hal itu harus dilakukan demi prestasi sepak bola nasional," ungkapnya. (Ata/Opn/MG/DW/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved