Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
TIMNAS Qatar yang sukses menjadi juara Piala Asia kembali ke Doha pada Sabtu (2/2) disambut penguasa dan warga negara itu.
Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, yang dengan gembira melakukan tos dengan anak-anak saat menunggu kedatangan timnas, bertemu dengan para pemain saat mereka mendarat untuk memulai hari kedua perayaan di Doha.
"Saya sangat bahagia melihat semua orang merayakan bersama kami. Kami menyadari raihan kami ini nilainya sangat luar biasa," ujar pelatih timnas Qatar Felix Sanchez.
"Ketika Anda memenangkan trofi, Anda sangat bangga. Rasanganya sangat bahagia melihat kerja keras kami membawa hasil," imbuhnya.
Para pemain disambut oleh anggota keluarga kerajaan Qatar serta Presiden Qatar Airways, Akbar al-Baker, yang menyediakan pesawat yang mengantarkan timnas kembali dari Oman.
Baca juga: Juara Piala Asia 2019, Qatar Cetak Sejarah
Pesawat yang mengangkut para pemain timnas itu diberi fly-past oleh jet tempur Mirage, disambut band militer, dan diberi kalungan bunga setelah medarat.
Setelah para pemain diserbu para penggemar, teman, dan keluarga, mereka naik bus khusus beratap terbuka dalam perjalanan menuju ke Doha, tempat lebih banyak lagi penggemar menunggu mereka.
"Saya bangga bisa membuat orang-orang ini bahagia. Saya bangga, begitu juga dengan para pemain lainnya," ujar Ali Almoez yang merupakan pencetak gol terbanyak Piala Asia 2019.
"Selama 40 tahun, warga Qatar tidak pernah berpesta. Kini, kami berpesta selama 4 tahun ke depan dan tidak akan berhenti," imbuhnya.
Pesta telah terasa di Qatar sejak mereka melumat Uni Emirat Arab 4-0 di laga semifinal. Sejak kemenangan 3-1 di final atas Jepang pada Jumat (1/2), pesta lebih besar berlangsung tanpa henti. Itu merupakan kali pertama Qatar menjadi juara Piala Asia.
Keberhasilan Qatar menjadi Piala Asia juga menjadi kemenangan politik setelah, sejak 2017, sejumlah negara yang dipimpin Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar setelah menuding negara itu mendukung terorisme dan berusaha menjalin hubungan dengan Iran.
Qatar membantah tudingan itu dan menyebut mereka dihukum karena berusaha menjalankan politik luar negeri yang bebas. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved