Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Butuh 30 Tahun Benahi PSSI dari Kondisi Sekarang

M. Taufan SP Bustan
25/1/2019 22:49
Butuh 30 Tahun Benahi PSSI dari Kondisi Sekarang
(Wikipedia)

PENGAMAT sepak bola Indonesia, Ferril Raymond Hattu menilai, organisasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) saat ini telah rusak.

Oleh karena itu, menurutnya, tidak heran jika masih ada saja pengurus PSSI terlibat kasus suap karena mengatur pertandingan sepak bola.

“Organisasinya rusak ditambah pengurusnya bobrok. Yah, enggak akan berubah, mau diganti kalau organisasinya sudah rusak pasti akan tetap seperti itu,” terang mantan pemain timnas Indonesia di tahun 90-an itu saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta, Jumat (25/1).

Menurutnya, pengurus yang ada di PSSI saat ini adalah orang-orang lama. Bahkan ada yang sudah keluar kembali lagi. Sehingga, jika Kongres Luar Biasa (KLB) diharuskan, sepanjang organisasi dan orangnya masih ‘rusak’ percuma.

“Pak Edy itu kasian, cuman saya sudah ingatkan Pak Edy. Waktu masih jadi Pangkostrat, saya bilang saat ini masih bisa mengatur PSSI, tapi setelah itu tidak mampu, kan terbukti saat ini,” ungkapnya.

“Saat itu saya ngomong sama Pak Edy di Kongres PSSI Bandung 2017. Saya bilang di PSSI itu duitnya gede, pasti akan susah dikontrol,” sambung Ferril.

Ferril yang pernah menjadi kapten Indonesia ketika membela Indonesia memenangkan medali emas sepak bola di SEA Games 1991 itu menyebutkan, di tubuh PSSI sudah membudaya peraktik pengaturan pertandingan.

Oleh karena itu, jika pengurusnya tidak mengatur pertandingan akan jadi aneh.

“Kan mentalnya sudah rusak. Hal ini sudah membudayah yah. Tahun 90-an sampai sekarang loh masih seperti itu. Pengaturan pertandingan dan lainnya,” tegasnya.

PSSI, lanjut Ferril, harusnya sudah berubah, namun itu ternyata sulit. Jika ada yang ingin menyebuhkan ‘kesatikan’ di tubuh PSSI saat ini, harus bisa memotong.

“Lagi-lagi proses penyembuhannya pelan-pelan dan jika ingin sembuh total harus menunggu 30 tahun lagi. Jika ingin bersih seperti diawal pembentukan PSSI. Tahun 90-an, tidak bersih juga, tapi tidak separah sekarang,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait gerilya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke sejumlah klub di Tanah Air, tambah Ferril, sulit bagai orang yang tidak paham sepak bola kemudian ingin menjadi pengurus atau bahkan ketua PSSI. Apa lagi, sepak bola yang ingin dikait-kaitkan dengan politik.

Meski, siapa saja yang ingin memimpin PSSI itu bebas dari kalangan mana saja, namun poinnya harus paham dengan sepak bola.

“Kan kita harus lihat rekam jejaknya, tahu sepakbola tidak. Kalau enggak yah enggak bisa. Contohnya seperti ini, ekonom kemudian disuruh pimpin peradi, masuk akal enggak. Mungkin bisa jalan, tapi jalannya bagaimana dulu,” pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya