DUA musim secara beruntun Wolverhampton Wanderers menjadi biang kegagalan Liverpool di ajang Piala FA. Tahun lalu 'Wolves'--julukan Wolverhampton-- menghentikan langkah tim asuhan Jurgen Klopp pada babak keempat dengan kemenangan 2-1 di Anfield. Sedangkan, musim ini mereka menghentikan Liverpool lebih dini. Liverpool takluk 1-2 pada babak ketiga Piala FA ketika melawat ke Molineux, Selasa (8/1) dini hari WIB.
Kekalahan 'The Reds'--julukan Liverpool--sejatinya karena pilihan strategi sang manajer Jurgen Klopp yang melakukan rotasi ekstrem.
Klopp hanya memainkan dua pemain inti di awal laga yakni Dejan Lovren dan James Milner. Itupun dengan kondisi Lovren hanya bemain enam menit saja karena harus ditarik keluar akibat cedera. Ia pun digantikan pemain muda berusia 16 tahun Ki-Jana Hoever.
Akan tetapi, Klopp menyebut serangan virus yang menyebabkan timnya menelan kekalahan. Eks pelatih Borussia Dortmund mengaku selepas laga melawan Manchester City pekan lalu sejumlah pemain intinya mengalami sakit.
"Setelah laga melawan City, kami tiba-tiba memiliki sejumlah pemain yang sakit, yang menunjukkan radang di tenggorokan dan sebagian besar mengalami flu. Sakit yang biasa didapatkan dalam periode saat ini. Jadi mereka tidak dapat tampil," ungkap Klopp.
Baca juga: Kalah dari Wolverhampton, Liverpool Tersingkir dari Piala FA
Dalam penjelasannya lebih rinci, Klopp mengaku menyiapkan tim yang lebih mumpuni untuk melawan Wolverhampton. Ia menyebut bakal memainkan Jordan Henderson dan Adam Lallana sebelum keduanya didiagnosa sakit. Klopp pun terpaksa merubah rencana kembali.
Wolverhampton yang tampil di depan pendukung sendiri menunjukkan ambisi untuk dapat mengalahkan Liverpool. Serangan demi serangan dilancarkan. Hasilnya gol Raul Jimenez tercipta di menit ke-38.
Liverpool sempat memberi perlawanan enam menit seusai rehat. Divock Origi menyamakan kedudukan setelah tendangannya menghujam ke gawang tim tuan rumah. Namun, Wolverhampton tak menunggu waktu lama untuk unggul kembali. Sepakan dari luar kotak penalti gelandang Ruben Neves yang kali ini merobek gawang Simon Mignolet. Skor 2-1 pun tak berubah.
"Kami ingin mengontrol permainan karena kami benar-benar memainkan komposisi pemain yang baru, khususnya di lini belakang. Jadi kami mencoba untuk menguasai bola. Namun, situasinya sangat sulit," imbuh Klopp.
Di lain pihak, Bos Wolverhampton Nuno Espirito Santo memberikan apresiasi positif kepada anak asuhnya.
"Ini pertandingan yang bagus, permainan yang sulit. Kami punya serangan balik yang baik dan mereka punya penguasaan bola. Kami juga memiliki respon yang luar biasa ketika mereka mampu menyamakan skor," kata Santo. (skysport/goal/OL-2)