Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ribuan Warga Kroasia Sambut Timnas

Antara
17/7/2018 09:15
Ribuan Warga Kroasia Sambut Timnas
Ribuan Warga Kroasia Sambut Timnas(AFP/Andrej ISAKOVIC)

LEBIH DARI dari 300 ribu warga Kroasia yang mengenakan kemeja kotak-kotak merah dan putih serta selendang tumpah ke jalan-jalan ibu kota Zagreb, Senin (16/7) waktu setempat, untuk menyambut kedatangan timnas Kroasia yang sukses melaju ke final Piala Dunia.

Meski kalah dari Prancis di Moskow, Minggu (15/7), Kroasia meraih hasil terbaik mereka di Piala Dunia, melampaui tempat ketiga yang dimenangkan 20 tahun lalu di Piala Dunia di Prancis.

"Mereka kalah di final, tetapi memenangkan dunia," bunyi judul headline surat kabar Daftar Jutarnji.

Keberhasilan Kroasia membawa sukacita yang nyata bagi bangsa Balkan kecil yang berpenduduk 4 juta orang itu dan perayaan itu disiarkan langsung di televisi nasional sejak pesawat dari Moskow mendekati Bandara Zagreb.

Untuk menghormati tim, pesawat dikawal dua jet tempur setelah memasuki ruang udara Kroasia. Setelah mendarat, meriam air menciptakan lengkungan air yang dilewati pesawat dan karpet merah digulirkan untuk para pemain.

Tim mengendarai bus terbuka menuju pusat kota melalui jalan-jalan yang penuh dengan puluhan ribu penggemar yang bersorak-sorai. Namun, setelah empat jam perjalanan, bus berhenti sekitar satu kilometer dari alun-alun pusat karena tidak dapat melewati kerumunan.

Lebih dari 100 ribu orang menunggu berjam-jam di alun-alun, melantunkan dan melambai-lambaikan spanduk selamat datang dan bendera nasional.

"Marry me, Rebic", bunyi salah satu spanduk mengacu pada pemain depan Kroasia, Ante Rebic.

"Kami harus menggunakan kesempatan ini untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur sepakbola kami serta berusaha menjadi lebih baik," kata Robert Prosinecki, mantan gelandang Kroasia yang memenangkan medali perunggu di Prancis pada tahun 1998, pada perayaan di pusat Kota Zagreb.

Perayaan itu diperkirakan akan berlanjut hingga malam ketika bus perlahan bergerak menuju alun-alun. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya