Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
TIM nasional (Timnas) Kroasia tidak akan kehilangan satu pemain kunci pun saat menghadapi Inggris di babak semifinal di Luzhniki Stadium pada Kamis (12/7) dini hari. Kepastian ini didapatkan setelah bek tengah Domagoj Vida terlepas dari sanksi larangan bermain FIFA.
Vida sebelumnya terancam hukuman FIFA karena videonya yang berbau isu politis tersebar di aplikasi berbagi konten, Youtube. Dalam rekaman tersebut, pesepak bola 29 tahun ini menyebut kemenangan timnya atas Rusia di babak perempat final Piala Dunia 2018 dipersembahkan khusus untuk Ukraina.
Seperti diketahui, hubungan bilateral Rusia dan Ukraina sedang memburuk karena perebutan wilayah kekuasaan. Salah satu akibatnya ialah upaya Rusia menganeksasi wilayah Krimea dari Ukraina dengan menurunkan angkatan perangnya pada 2014.
"Ini kemenangan untuk Dynamo (Kiev) dan Ukraina," katanya.
Vida sempat menyadari bahwa komentarnya berpotensi menimbulkan masalah. Ia lantas merevisi ucapannya sebelumnya.
"Kemenangan ini untuk Kroasia. Tidak ada hubungan dengan politik. Ini hanya guyonan. Saya memiliki banyak kawan sejak bergabung Dinamo Kieb, saya tidak bermaksud lain. Mungkin pendukung Rusia tidak akan memahami," ucapnya seperti membela diri.
Vida awalnya terancam telah melanggar aturan FIFA nomor 54 yang melarang siapa pun di lingkup sepak bola untuk melakukan aksi provokasi. Sanksinya ialah larangan bermain pada dua kali pertandingan dengan minimal denda senilai 3,800 pounds atau senilai Rp 72 juta.
Beruntung Komisi Disiplin (Komdis) FIFA akhirnya hanya menjatuhkan sanksi peringatan kepada Vida. Artinya ia dapat bermain saat melawan Inggris.
"Kami dapat mengkonfirmasi bahwa Komdis FIFA telah mengirimkan sebuah peringatan kepada Domagoj Vida perihal video pernyataannya pada pertandingan Piala Dunia 2018 antara Rusia dan Kroasia," jelas Juru bicara FIFA.
Keputusan Komdis FIFA kepada Vida seperti menduplikasi sanksi serupa kepada tiga pemain Timnas Swiss, yakni Xherdan Shaqiri, Granit XHaka, dan Stephan Lichtsteiner. Bedanya trio 'La Nati'--julukan Swiss-- mendapatkan sanksi denda.
Ketiganya sebelumnya melakukan selebrasi gol yang cukup kontroversial ketika melawan Serbia di fase Grup F akhir Juni lalu. Mereka membentuk gambar burung elang dengan kedua tangan yang mengisyaratkan lambang Albania. Selebrasi ini seraya menyindir tindakan militer Serbia yang melakukan tindakan represif terhadap bangsa Albania yang terjadi pada era 90-an. (AFP/Independent/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved