Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KAZAN Arena, Kazan, Rusia, malam ini, menjadi ajang pembuktian dua tim pemuja sepak bola indah berebut kemenangan di babak 16 besar. Dua tim yang pernah menjadi juara dunia, Prancis pada 1998 serta Argentina, 1978 dan 1986, akan saling adu kekuatan untuk merebut satu tiket ke perempat final.
Laga yang mempertemukan para bintang, Paul Pogba dan Antoine Griezmann di kubu Les Bleus. Sebaliknya skuat Tango memiliki Lionel Messi dan Angel Di Maria.
L'Equipe Tricolore, julukan Prancis, kali ini harus bertemu lawan sesungguhnya, setelah di laga penyisihan tanpa kesulitan menuai dua kali menang dan sekali imbang. Keputusan pelatih Didier Deschamps mengistirahatkan beberapa pemain utama kala laga penyisihan terakhir melawan Denmark yang berakhir imbang, diharapkan bisa berbuah positif di laga sistem gugur ini.
Prancis bermodal tidak pernah kalah dari delapan laga terakhir melawan tim-tim asal Amerika Latin. Hanya saja, kekalahan terakhir Les Bleus dari tim Zona Conmebol justru dihadirkan Argentina pada 1978 silam.
Prancis juga tidak kebobolan sepanjang tujuh pertemuan terakhir melawan tim-tim Amerika Selatan di ajang Piala Dunia. Pemain terakhir yang mampu menjebol gawang Prancis yakni bomber Brasil, Careca pada Piala Dunia 1986. Selain itu catatan pertemuan kedua tim, berpihak ke Argentina yang selalu memenangi dua pertemuan kedua tim.
Namun tidak dapat dimungkiri, Prancis merupakan tim dengan dukungan pemain muda penuh talenta, berkondisi fisik nan prima. Kini tinggal bagaimana Argentina harus mengatur kecepatan sekaligus mendikte permainan Pogba dan kawan-kawan.
Didier Deschamps, pelatih yang merasakan menjadi kampiun Eropa bersama Les Bleus pada 1998, mengetahui tidak akan mudah melawan Argentina. "Lawan yang bakal sangat menyulitkan adalah Argentina," tegas Deschamps saat undian pembagian grup, akhir tahun lalu.
Terpaku kepada Messi
Menghadapi Argentina, Prancis bakal terpaku pada satu nama yang menjadi penggerak tim Tango, Lionel Messi. Karena itu dibutuhkan ketenangan lini pertahanan Prancis, selain juga gelandang jangkar untuk memotong bola dari Messi atau bahkan pergerakan bintang Barcelona itu.
Pelatih Argentina Jorge Sampaoli kemungkinan tetap mempertahankan formasi seperti saat mengalahkan Nigeria. Permainan yang tidak kendor hingga akhir waktu pertandingan untuk keluar sebagai pemenang.
Messi dan Gonzalo Higuain bakal menjadi dua penyerang dengan mendapat dukungan Di Maria. Sebagai pemain yang pertama kali bakal menyetop laju serbuan serangan Prancis, bakal dipercayakan kepada Javier Mascherano.
Sampaoli harus mampu membuat tim asuhannya menguasai permainan serta mengimbangi kecepatan Prancis. Tanpa itu, skuat Tango bakal kembali menangis dan harus pulang awal
"Kami menghadapi lawan yang luar biasa, tim besar yang tak terkalahkan di fase grup. Mereka dapat menempatkan anda dalam situasi berbahaya," kata gelandang Argentina Giovani Lo Celso.
(AFP/Sat/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved