Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Keberuntungan Tak Dua Kali, Argentina Harus Tunjukkan Performa

Satria Sakti Utama
29/6/2018 17:57
Keberuntungan Tak Dua Kali, Argentina Harus Tunjukkan Performa
(AFP PHOTO / JUAN MABROMATA)

KEBERHASILAN Argentina lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 hanyalah dibumbui keberuntungan. Hal yang sama mungkin tidak akan terulang lagi di partai-partai selanjutnya.

Argentina lepas dari 'ujung tanduk' berkat kemenangan 2-1 atas Nigeria di partai terakhir Grup D. Lionel Messi dkk melaju ke babak selanjutnya dengan status tim peringkat kedua, mengekor Kroasia yang lolos dengan catatan sempurna. Argentina tak memiliki waktu untuk bermain-main jika ingin setidaknya mengakhiri turnamen ini layaknya Piala Dunia sebelumnya, yakni mencapai partai pamungkas.

Performa lebih baik harus dipertontonkan Argentina, terlebih lawan semakin berat. Pimpinan Grup C Prancis akan menjadi lawan Argentina di Kazan Arena pada Sabtu (30/6) malam. Kompetitor yang punya kualitas satu tingkat lebih baik dibandingkan rival-rival Argentina di babak penyisihan. Gelandang Argentina Giovani Lo Celso bahkan mengaku khawatir dengan kans timnya mencapai babak perempat final.

"Kami menghadapi lawan yang luar biasa, tim besar yang tak terkalahkan di fase grup. Mereka dapat menempatkan anda dalam situasi berbahaya," kata gelandang 22 tahun ini.

"Tapi kami tim besar juga dan kami punya senjata kami sendiri. Ini akan menjadi pertandingan yang hebat," imbuh Lo Celso.

Pelatih Timnas Argentina Jorge Sampaoli masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Sejauh ini kendala di lini pertahanan menjadi problema besar 'La Albiceleste'--julukan Argentina. Mereka kebobolan lima gol dalam tiga laga dan tak sekalipun mencatatkan clean sheet.

Peran sentral gelandang jangkar yang diisi Javier Mascherano patut ditilik ulang. Eks pemain Barcelona ini melakukan beberapa kesalahan fatal saat melawan Nigeria. Kondisinya pun tak seprima dulu karena telah termakan usia. Mascherano kini berusia 34 tahun.

Situasi tentu riskan menghadapi deretan penyerang berbahaya 'Les Bleus'--julukan Prancis--seperti Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe. Gelandang Luca Biglia patut dijajal untuk mengisi posisi Mascherano jika harus terparkir.

Belum Sempurna

Kendati demikian, kans Argentina dinilai masih seimbang karena performa Prancis juga belum sempurna hingga saat ini. Meski lolos sebagai pimpinan klasemen Grup C, Prancis gagal tampil impresif. Mereka hanya menang tipis dari lawan mudah seperti Peru dan Australia serta ditahan imbang 0-0 Denmark di partai terakhir. Walhasil, kritik pun membanjiri skuat asuhan Didier Deschamps.

"Kami bekerja untuk meningkat, untuk bermain lebih baik karena kami dapat melakukannya. Tapi yang terpenting ialah untuk memenangkan pertandingan karena semua orang akan senang," ujar bek Prancis Samuel Umtiti.

Umtiti dan kompatriotnya Raphael Varane akan diuji kemampuannya untuk mengatasi pergerakan Lionel Messi. Walaupun baru mencetak satu gol, pemain terbaik lima kali ini tetap dianggap ancaman paling berbahaya di Timnas Argentina.

Akan tetapi, lini belakang Prancis sejauh ini cukup solid. Prancis belum kebobolan dengan skema permainan terbuka. Satu-satunya gol yang merobek gawang Hugo Lloris ialah penalti gelandang Australia Mile Jedinak. Hal yang sama terjadi pada Piala Dunia 1998 lalu yang mana tim 'Ayam Jantan' sukses menjadi juaranya. (AP/AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya