Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DARI tiga pertandingan yang sudah dilakoni tim nasional Argentina di babak penyisihan grup, Lionel Messi memang hanya menyumbang satu gol. Megabintang Barcelona itu bahkan sempat dihujani berbagai kritik.
Meski begitu, bukan berarti Messi tidak lagi ditakuti, apalagi El Messiah kerap mencetak gol di saat-saat yang dibutuhkan Albiceleste, termasuk ketika melawan Nigeria.
Tidak mengherankan jika nama La Pulga menjadi buah bibir di kamp latihan Prancis jelang pertemuan kedua tim di babak 16 besar di Kazan Arena, pada Sabtu (30/6). Mereka percaya, Messi masih mempunyai sihir.
"Banyak dari kami telah tahu tentangnya (Messi) karena pernah melawannya dan bermain bersamanya. Kami semua tahu bahwa dia merupakan pemain yang dapat mengubah permainan, dia dapat melakukan apapun," kata kiper Prancis, Steve Mandanda.
Setali tiga uang, bek Presnel Kimpembe juga mengaku timnya harus mewaspadai Messi. Bek muda Paris Saint-Germain itu pernah mencoba membelenggu Messi pada laga Liga Champions musim lalu.
"Itu hari pertama laga Liga Champions saya, tapi saya tak begitu melaluinya dengan spesial. Saya hanya sangat fokus. Messi merupakan pemain terbaik dunia dan saya tak berpikir siapa pun di planet ini memilki solusi untuk menghentikannya," jelas pemain 22 tahun itu.
Solusi yang coba disampaikan Kimpembe ialah membatasi pergerakan Messi. Penjagaan satu lawan satu tak akan berguna. "Solusi satu-satunya hanyalah tampil secara kolektif. Mereka tak hanya Messi, tapi ada nama besar lainnya. Mereka punya banyak kebanggaan dan harga diri. Pertandingan akan menjadi sangat rumit."
Di lain pihak, Argentina dihadapkan pada masalah buruknya pertahanan. Itu bisa dilihat dari lima gol yang bersarang di gawang mereka dari tiga laga. Gelandang Javier Mascherano disebut-sebut menjadi faktor kelemahan Argentina karena faktor usia. Mereka pun harus susah payah mengamankan satu tiket ke fase gugur dengan finis di posisi kedua Grup D. Sebaliknya, Prancis lolos kualifikasi dengan memuncaki Grup C.
Bukan urusan pribadi
Pada bagian lain, duel babak 16 besar antara Uruguay dan Portugal tidak sekadar duel personal. Hal itu disampaikan bek Portugal, Bruno Alves. Luis Suarez di kubu Uruguay serta bintang Selecao das Quinas Cristiano Ronaldo, akan menjadi sorotan utama dalam pertarungan kedua tim yang akan berlangsung di Sochi, Minggu (1/7), dini hari.
Uruguay memenangi seluruh pertandingan Grup A sekaligus menaklukkan tuan rumah Rusia dengan skor telak 3-0 di partai terakhir. Tim asuhan Oscar Tabarez itu juga menjadi satu-satunya tim yang hanya kebobolan satu di Piala Dunia 2018.
"Saya tak berpikir itu akan menjadi duel antara Suarez dan Ronaldo. Ini antara dua tim, Portugal dan Uruguay. Kami akan mencoba memenangi pertandingan.
Di lain pihak, Portugal lolos setelah mengoleksi lima poin. Mereka sangat bergantung dengan Ronaldo yang mencetak empat dari lima gol Portugal. Namun, CR7 tercatat juga gagal melakukan eksekusi penalti. (AFP/BBC/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved