Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SOPIR taksi yang mengaku asal Kirgizstan memacu mobil buatan Korea Selatan hingga menyentuh 100 kilometer per jam dari Bandara Domodedovo menuju pusat Kota Moskow, Rusia, kemarin pagi. Udara di Moskow cerah dengan suhu 21 derajat celsius ketika jam menyentuh di angka sembilan, atau 4 jam lebih lambat ketimbang waktu Indonesia bagian barat.
Terasa sejuk di kulit saya yang baru datang dari Jakarta. Sapaan assalamualaikum disambutnya dengan doa pujian untuk keselamatan juga. Perjalanan hampir 1 jam itu pun tidak jauh dari suasana Piala Dunia 2018 yang segera memasuki babak 16 besar.
Suasana cair setelah dia meminta izin mengisi gas yang menipis untuk mobilnya. Ternyata dia tidak mendukung Rusia. Justru Belgia yang dia unggulkan untuk juara tahun ini.
"Rusia jelek. Belgia yang paling bagus dan pantas juara," katanya tanpa basa-basi kendati mencari makan di 'Negeri Beruang Merah'.
Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris cukup dapat menyambung apa yang ingin dia ceritakan. Itu pula yang menjadi modalnya sebagai sopir dengan aplikasi Gett, sama seperti transportasi berbasis aplikasi daring di Indonesia.
Aplikasi itu memudahkan pendatang di Rusia karena sudah tertera jumlah yang harus dibayar dan lebih murah ketimbang memakai taksi meter. Apalagi kalau ketemu sopir taksi borongan. Ongkos pun bisa ditekan hingga 1.035 rubel atau sekitar Rp230 ribu.
Sang sopir asal Kirgizstan itu pun menyebutkan nama bintang-bintang Belgia seperti Eden Hazard, Kevin De Bruyne, serta Romelu Lukaku. Dia bahkan menolak mendukung Argentina walaupun disebutkan nama Lionel Messi. "Tidak ada Argentina," katanya dengan yakin.
Padahal sebelum menjejakkan kaki di Moskow, pada dini hari WIB kemarin, atau pukul 23.10 waktu Doha, Qatar, terdengan sorak-an membahana di tempat nonton bareng yang ada di kompleks Bandara Internasional Doha.
Gol Marcos Rojo yang membuat Argentina menang atas Nigeria disambut sukacita, dan tim 'Tango' pun lolos ke 16 besar. Pantas saja, Bandara Internasional Hamad merupakan kandang maskapai penerbangan terbesar Qatar Airways, perusahaan penerbangan yang mensponsori klub Barcelona, tempat Messi bermain.
Di samping saya yang duduk menunggu boarding ke pesawat dari Doha menuju Moskow, pasangan suami-istri asal Prancis langsung lesu melihat Argentina lolos.
"Upsss.......," ujar sang suami yang menyatakan menunggu pesawat ke Denpasar, Bali, untuk mengisi liburan musim panas selama dua pekan.
Dia merasa peluang Prancis berat dalam menghadapi skuat 'Tango' di babak 16 besar pekan depan. Pembelaan saya bahwa Prancis punya kesempatan fifty-fifty untuk menang, dia tolak. Ternyata Messi masih begitu ditakuti. (R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved