Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Duel Hidup dan Mati Singa Teranga

Nurul Fadillah
27/6/2018 19:51
Duel Hidup dan Mati Singa Teranga
(AFP)

TIM nasional Senegal akan melakoni pertarungan antara hidup dan mati melawan Kolombia pada laga ketiga Grup H Piala Dunia 2018. Setelah Maroko dipastikan tersingkir dari pertarungan babak penyisihan, skuat Singa Teranga -julukan timnas Senegal- menjadi satu-satunya harapan yang tersisa bagi benua hitam untuk melangkah lebih jauh di Rusia.

Tim Singa Teranga memiliki peluang mewujudkannya jika meraih minimal hasil imbang melawan Kolombia. Tim asuhan Aliou Cisse tersebut masih terancam meski posisi mereka kini menghuni runner up klasemen sementara Grup H dengan perolehan empat poin selisih satu poin dari Kolombia di posisi tiga.

Mereka mengantungi poin yang sama dengan Jepang yang kini bertindak sementara sebagai juara klasemen. Namun, hasil pas-pasan tersebut kemungkinan dapat membawa Singa Teranga menggeser Jepang jika tim Samurai Biru gagal meraih kemenangan di laga terakhir kontra Polandia di hari yang sama.

Sekalipun Jepang menang maka dengan hasil imbang saja, Senegal berpeluang lolos sebagai runner up klasemen. Sayangnya bukan hasil minimal yang diinginkan oleh Arsitek Cisse.

Pelatih berusia 42 tahun tersebut tentu tak ingin skuat asuhannya meraih hasil lebih buruk dibandingkan saat laga debut di Piala Dunia Korea/Jepang 2002 lalu. Saat itu, Cisse yang bertindak sebagai kapten tim berhasil membawa Senegal yang masih berstatus underdog hingga mencapai perempat final.

Karena itu, tak hanya gengsi tim saja, tetapi juga harga diri sebagai pelatih sekaligus mantan kapten ikut dipertaruhkan.

Berdasarkan evaluasi di dua laga terakhir, Cisse sejatinya kurang puas dengan performa anak-anaknya. Menurut Pelatih berusia 42 tahun tersebut, performa tim masih belum stabil terutama saat laga terakhir kontra Jepang pada 24 Juni lalu.

Cisse mengatakan, Sadio Mane dan kolega masih membuang-buang peluang dan memberikan celah bagi tim Samurai Biru untuk membalas kedudukan menjadi 2-2 dalam bentrokan di Ekaterinburg Arena tersebut.

Kemenangan melawan Kolombia tentu akan menjadi hiburan bagi Cisse. Cisse pun berharap, timnya dapat tampil lebih baik khususnya, penyerang Liverpool, Mane yang memang menjadi andalan di lini serang.

"Seorang pemain seperti Sadio mane adalah pemain dengan ekspektasi tinggi dan dia adalah salah satu pemain yang disorot. Dia bisa melakukan lebih baik, tetapi hari ini dia lebih baik dibandingkan saat melawan Polandia dan dia butuh tampil lebih baik lagi saat melawan Kolombia," ujar Cisse.

Tambah kejutan

Di sisi lain, menjelang laga kontra Senegal, pelatih Kolombia, Jose Pekerman tampaknya sudah mempersiapkan taktik jitu yang siap memberikan kejutan bagi tim asuhan Cisse tersebut. Tim Penghasil Kopi semula memang tampil meragukan di laga perdana kontra jepang yang berakhir dengan kekalahan tipis 1-2.

Kekalahan tersebut bahkan menjadikan Kolombia sebagai tim asal Amerika Selatan pertama yang kalah dari Asia di pentas Piala Dunia. Meski demikian, Pekerman tampaknya sudah bebenah, terbukti dengan penampilan tim yang sukses mempermalukan tim unggulan grup H, Polandia dengan skor telak 3-0 di laga kedua 25 Juni lalu.

Pekermen pun mengatakan akan terus berupaya membuat terobosan taktik yang dapat membantu Kolombia ke babak selanjutnya.

"Kami masih belum lolos kualifikasi, kami harus berada di kondisi terbaik untuk mengalahkan tim yang luar biasa.. mereka (Senegal) tampil semakin dan semakin baik dan mereka akan bermain dengan lebih percaya diri dengan empat poin yang mereka dapatkan dari dua laga terakhir," pungkasnya. (AFP/nation/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya