Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SWISS mengambil langkah besar untuk membuka peluang lolos ke babak 16 besar berkat bantuan Xherdan Shaqiri yang mencetak gol penentu kemenangan pada laga kedua Grup E kontra Serbia di Kaliningrad, kemarin. Pemain Stoke City itu menempatkan bola di sisi sudut dekat, melewati kiper Serbia Vladimir Stojkovic. Gol tersebut dicetak di menit akhir pertandingan sekaligus menutup skor 2-1.
Sebelumnya gelandang Granit Xhaka mencetak gol brilian di menit ke-52 untuk membatalkan keunggulan Serbia. Skuat Mladen Krstajic awalnya unggul karena usaha Aleksandar Mitrovic di menit ke-5.
Kemenangan Swiss atas Serbia sedikit ternoda dengan ulah yang dilakukan Xhaka dan Shaqiri. Selebrasi keduanya seusai mencetak gol menimbulkan kontroversi karena dinilia berbau politis.
Dalam selebrasi, Xhaka dan Shaqiri membuat gerakan dua elang dengan tangan seperti ingin mewakili bendera Kosovo, negara yang memecahkan diri dari Serbia. Apa yang mereka lakukan dinilai sebagai simbol perlawanan terhadap Serbia.
Shaqiri dan Xhaka, yang memiliki darah Albania, memang memiliki kedekatan dengan Kosovo yang pernah menjadi provinsi di Serbia sebelum merdeka. Bahkan, ayah Xhaka pernah dipenjara penguasa Serbia pada 1980-an.
Pelatihi Swiss, Vladimir Petkovic, menyatakan sama sekali tidak terkesan dengan apa yang dilakukan dua pemain andalannya tersebut. Ia menegaskan, sepak bola tidak bisa dicampuradukkan dengan politik.
"Sudah jelas emosi telah muncul. Saya pikir di dalam dan di luar lapangan kita perlu menjauhkan diri dari politik dalam sepak bola. Kita harus fokus untuk membawa sepak bola sebagai penyatu," ujar Petkovic.
Ujian berat Serba
Terlepas dari apa yang dilakukan Xhaka dan Shaqiri, kemenangan atas Serbia membuat Swiss kini berada di atas angin. Tiga poin atas Serbia membuat Swiss kini urutan kedua di Grup E dengan empat poin. Brasil, yang di laga kedua menang 2-0 atas Kosta Rika, menempati urutan pertama, sedangkan Serbia berada di posisi tiga dengan 1 poin.
"Ini pertandingan menarik. Setelah babak pertama, tak ada yang berpikir kami dapat membalikkan keadaan. Kami berhasil menjaga kepala kami tetap dingin," kata Petkovic.
Ini kemenangan pertama Swiss di Piala Dunia dalam kondisi tertinggal lebih dahulu. Khusus Shaqiri, pemain berjuluk 'Messi dari Alpen' itu telah berperan dalam lima dari enam gol terakhir Swiss di Piala Dunia, yakni empat gol dan satu assist.
"Ini merupakan bentuk dari mentalitas tim kami untuk meraih kemenangan. Kami sebelumnya melakukan hal sama saat melawan Brasil. Kami memainkan babak kedua dengan baik," imbuhnya.
Di laga terakhir, Swiss yang akan menghadapi Kosta Rika yang sudah dipastikan tersingkir, amat berpeluang meraup kemenangan dan melangkah ke babak selanjutnya. Sementara itu, Serbia akan memainkan laga sulit karena harus menghadapi Brasil.
"Sejak awal, kami sadar bahwa Brasil merupakan tim favorit untuk lolos. Kami butuh kemenangan atas Brasil. Kami akan fokus menghadapi mereka dan akan mencoba melakukan apa yang kami bisa untuk bisa mengalahkan mereka," jelas pelatih Serbia, Mladen Krstajic. (AFP/Beo/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved