Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
UJI tanding tim nasional Indonesia U-23 melawan Korea Selatan hari ini diharapkan menjadi ajang pembelajaran bagi para punggawa 'Garuda Muda' dan pemantauan kekuatan lawan. Apalagi, secara kualitas Korsel boleh dibilang berada satu tingkat di atas Indonesia.
Manajer timnas U-23 Endri Irawan mengatakan, sebagai juara bertahan, Korsel tentu akan menjadi lawan yang berat bagi Indonesia. Namun, hal itu justru baik untuk mematangkan mental para pemain dan mengatur strategi terbaik dalam menghadapi tim-tim kuat di Asian Games 2018 nanti. Pasalnya, di Asian Games kali ini timnas U-23 ditargetkan minimal mencapai perempat final.
"Korea Selatan lawan di atas kita karena mereka juara bertahan dan mereka sudah persiapan serius sejak tanggal 13 lalu sudah ada di Indonesia. Tapi kita juga terus mematangkan persiapan, di waktu yang tersisa dua bulan lagi seluruh tim sudah serius untuk Asian Games. Korea Selatan tim yang sangat kuat sehingga ini menjadi bagian untuk mengukur kekuatan tim sebelum Agustus," ujar Endri saat konferensi di Sentul, Jawa Barat, kemarin.
Menurutnya, uji coba melawan Korsel juga memberikan keuntungan bagi skuat 'Garuda'. Tidak hanya mengetahui sejauh mana kekuatan timnas, melalui duel kali ini, skuat 'Garuda' juga berkesempatan membaca kekuatan lawan dan mengenal gaya para pemain lawan.
Endri mengakui, ketimbang Korea Selatan, persiapan 'Garuda Muda' memang tidak ideal lantaran hanya memiliki waktu persiapan tiga hari. Itu sebabnya asisten pelatih Bima Sakti mengatakan, tak ada target khusus di laga kali ini selain tampil semaksimal mungkin. Pasalnya, laga kali ini juga termasuk dalam proses seleksi tim inti khususnya bagi para pemain senior.
Skuat 'Garuda' sudah harus menyerahkan nama-nama pemain sebelum entry by name berakhir pada 30 Juni.
"Keberuntungan bagi kami bisa melawan timnas Korea yang merupakan salah satu kekuatan tim di Asia, tadi malam kita sudah melihat bagaimana mereka melawan Persija dan besok para pemain harus bisa lebih konsentrasi dan kerja keras lagi. Sebetulnya mereka tidak jauh berbeda dengan Indonesia dengan formasi 4-3-3," ujar Bima.
"Seperti tim Eropa, organisasi menyerang dan bertahan mereka sangat terorganisasi dengan bagus, tetapi kita sudah mengantisipasi saat menyerang dan serangan balik mereka selalu ke depan," lanjutnya.
Badai cedera
Di sisi lain, menjelang pertandingan, badai cedera justru melanda timnas Korsel. Pelatih Korea Selatan, Kim Hak-bum, mengatakan menjaga kondisi fisik pemain menjadi fokus utama mereka menjelang Asian Games 2018.
Karena itu, Hak-bum berharap dari 25 pemain yang ia bawa tak akan ada lagi yang cedera. "Banyak pemain yang cedera besok saya berharap pertandingan bisa berjalan fair play dan tidak ada pemain lain yang cedera setelah ini. Ini menjadi pengalaman terbaik ketika kami datang dan kami tahu bagaimana persiapan kami untuk ke Asian Games meskipun kami belum menentukan siapa pemain yang akan berlaga di Asian Games." (R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved