Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

City vs Arsenal, Kesempatan Guardiola Rebut Trofi Perdana

Satria Sakti Utama
25/2/2018 12:30
City vs Arsenal, Kesempatan Guardiola Rebut Trofi Perdana
(Garfis: Tim MI)

MANCHESTER City dan Arsenal memperjuangkan tujuan yang sama saat tampil Stadion Wembley di London malam ini. Memenangi gelar Piala Liga Inggris musim ini sekaligus menambah koleksi di lemari trofi mereka.

Akan tetapi, tidak sedikit yang memprediksi bahwa kemenangan akan menjadi milik The Citizens, julukan City. Statistik menunjukkan bahwa rival sekota Manchester United memiliki prospek lebih cerah untuk mengangkat trofi.

Manchester City telah enam kali melakoni enam laga final Piala Liga Inggris dan empat kali keluar sebagai juara, sedangkan rekor Arsenal ialah delapan kali final dan hanya dua kali merebut piala.

Selanjutnya, performa Manchester City yang jauh lebih impresif musim ini. Sebanyak 34 kemenangan dari 42 pertandingan diraih tim asuhan Pep Guardiola. City juga telah mencetak lebih dari 100 gol di semua ajang untuk memimpin klasemen Liga Primer Inggris dengan keunggulan 16 poin dan lolos ke babak delapan besar Liga Champions Eropa.

Berbanding terbalik dengan City, Arsenal tampil angin-anginan musim ini alias tidak konsisten. The Gunners, julukan Arsenal, menelan tiga kali kekalahan dalam lima laga terakhir. Salah satunya dipermalukan klub kelas teri Ostersunds FK dari Swedia di ajang Liga Europa, Jumat (23/2) .

Meskipun demikian, Guardiola menegaskan jika penampilan luar biasa tim asuhannya musim ini tidak akan berguna tanpa raihan gelar. Mantan pemain dan entrenador Barcelona ini berambisi untuk membayar kegagalannya mempersembahkan satu gelar pun bagi Manchester City musim lalu.

“Kami akan dinilai dari seberapa banyak gelar yang kami menangkan,” kata Pep. “Ini klub yang setiap tahunnya terus berkembang dan memenangi gelar. Kami harus menjadi juara untuk menambahkan nilai dari apa yang telah kami lakukan,” tegasnya.

Wembley menyimpan banyak kenangan manis bagi Pep. Pelatih 47 tahun ini menjadi bagian dari tim Barcelona saat menjuarai Kejuaraan Eropa untuk kali pertama pada 1992.

Selang 19 tahun, saat menukangi Barcelona, momen serupa kembali diraih Guardiola. Saat itu, Blaugrana menaklukkan Manchester United di final Liga Champions 2011.

“Tempat ini sangatlah spesial. Stadion yang luar biasa dan Anda ke sini selalu untuk sesuatu yang baik. Kami tentu ingin memenanginya,” imbuh Guardiola.

Magis Wenger
Walau Arsenal tidak diunggulkan, pelatih The Gunners Arsene Wenger seperti punya magis tersendiri jika dalam posisi terjepit. Kepercayaan publik Emirates sempat menurun setelah Arsenal belum menunjukkan tanda-tanda dapat bersaing untuk masuk empat besar.

Mereka pun juga gagal mempertahankan gelar Piala FA setelah disingkirkan Nottingham Forest di pertandingan pertama musim ini. Kondisi serupa dialami arsitek 68 tahun ini musim lalu.

Namun, posisi Wenger akhirnya terselamatkan pascamenjuarai Piala FA. Gelar juara Piala Liga Inggris setidaknya akan membuat kepercayaan publik London Utara kepadanya kembali subur.

Wenger akan memainkan tim utamanya termasuk penyerang Pierre-Emerick Aubameyang dan gelandang Mesut Ozil yang diistirahatkan pada laga sebelumnya.

“Kami menuju Wembley dan Anda ingin memenangkannya. Anda ingin pendukung Anda pulang dengan senang. Bagi kami ini ialah kesempatan. Kami akan bermain menggunakan pemain inti,” jelas Wenger. (BBC/Goal/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya