Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Jamu Guyana, Milla Prioritaskan Pemain Muda

Sat/R-1
25/11/2017 05:01
Jamu Guyana, Milla Prioritaskan Pemain Muda
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PADA duel antartim nasional (timnas) senior, pelatih asal Spanyol Luis Milla memprioritaskan pemain muda di laga persahabatan internasional saat timnas Indonesia menjamu timnas Guyana, sore ini.

Pada laga yang dilangsungkan di Stadion Patriot Chandabhaga, Bekasi, Jawa Barat, hanya penyerang naturalisasi Ilija Spasojevic yang berusia lepas U-23 di timnas Indonesia .

"Saya senang mereka (Guyana) berada di sini. Pertandingan akan menjadi ujian bagi timnas U-23 Indonesia. Bagaimana tim saya bisa berkompetisi dan di sinilah momen perbaikan untuk memberikan konstruksi terbaik atas masalah yang terjadi sebelumnya," terang Milla saat jumpa wartawan di Bekasi, kemarin.

Milla mengedepankan skuat U-23 yang tahun depan tampil di Asian Games. Dengan posisi sebagai tuan rumah, tentu diharapkan, timnas U-23 mampu lepas dari babak penyisihan grup.

Pilihan Milla itu tidak serta-merta melepas kesempatan untuk memperbaiki peringkat FIFA.

Diakui atau tidak, performa timnas U-23 Indonesia lebih siap jika dibandingkan dengan skuat senior.

Hal itu tecermin saat Indonesia dua kali menjajal kekuatan timnas U-23 Suriah pada pertengahan November silam.

Skema 4-2-3-1 yang menjadi pilihan pelatih 51 tahun ini lebih matang dipertontonkan skuat 'Garuda Muda'.

Setiap pemain sudah mengerti ide permainan yang diinginkan sang pelatih berkat pemusatan latihan yang lazim mereka lakukan sebelumnya.

Evan Dimas apik menjalankan tugas sebagai pengatur bola di lini tengah.

Begitu juga krusialnya dua peran winger entah saat diisi Febri Hariyadi, Osvaldo Haay, Yabes Roni, atau Saddil Ramdani.

Terakhir, insting Septian David Maulana sebagai penyerang lubang mulai terasah.

Di kubu Guyana, menapaki laga internasional di Indonesia merupakan sejarah baru.

Ini disebabkan negara yang berbatasan langsung dengan Suriname itu belum sekali pun menginjakkan kaki di Asia.

Semangat menang sangat berapi-api bagi tim berjuluk 'Jaguar Emas' itu.

"Kami ingin membuat warga negara Guyana bangga akan sejarah ini. Semua orang berjuang untuk sampai ke sini. Saya ingin menang, tidak ada kata lain," tegas pelatih kepala timnas Guyana Wayne Dover.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya