MENTERI Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akhirnya buka suara soal rencana PT Liga Indonesia yang ingin menggelar kembali kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Menurut Menpora, PT Liga Indonesia harus berkomunikasi dengan Tim Transisi dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) jika mau kembali menggelar kompetisi.
Jika menolak, dipastikan izin keramaian dari pihak Kepolisian tidak akan kembali keluar. Meskipun demikian, Imam tidak menutup peluang bagi semua pihak yang ingin menggelar kompetisi atau turnamen di Indonesia.
"Siapa pun dipersilakan menjadi operator, sponsor, dan penyelenggara turnamen dan kompetisi karena memang itu yang menjadi harapan publik. Syaratnya itu dilakukan dengan baik dan akuntabel," sebut Menpora Imam saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, kemarin.
"Tapi juga harus berkordinasi dengan Tim Transisi dan BOPI sebagai kepanjangan tangan pemerintah. Jangan berandai-andai di luar itu karena pasti aparat kepolisian akan bertindak tegas," imbuhnya.
Sebelumnya PT Liga Indonesia mengungkapkan keenggannya untuk menjalin komunikasi dengan Tim Transisi karena mereka masih menghormati PSSI sebagai pemegang saham.
Badan yang dipimpin oleh Joko Driyono itu memilih lebih berkonsultasi dengan BOPI ketimbang Tim Transisi.
Sementara itu, insan sepak bola Indonesia terus berharap agar kompetisi ISL 2016 dapat segera digelar.
Salah satunya ialah pelatih Semen Padang Nil Maizar yang memimpikan kembalinya kompetisi.
"Kalau saya baguslah karena apa yang diingikan pemain ialah kompetisi, bukan turnamen," sebut Nil.
Sementara itu, empat tim semifinal Piala Jenderal Sudirman 2015 terus mempersiapkan diri menjelang laga, tidak terkecuali Pusamania Borneo FC.
Pelatih Pusamania, Kas Hartadi, mengaku memanfaatkan waktu yang ada untuk memperbaiki kondisi fisik pemain menjelang melawan Semen Padang pada 10 Januari nanti.
Hal itu dilakukan untuk mendukung permainan cepat yang menjadi andalan pasukan 'Pesut Etam'.
Terlebih lawan yang bakal dihadapi merupakan tim yang sangat kuat dalam bertahan dan cepat dalam melakukan serangan balik.
"Mereka punya defence yang kuat dan punya counter attack yang cepat, tapi kami antisipasilah. Kami masih terus meningkatkan kondisi fisik dan sisi taktikal. Kalau kondisi fisik bagus kan taktik apa saja jalan," tegas Kas.