Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Suluh Peradaban dari Teluk

Ridwan Hassan Dubes RI untuk Qatar
02/4/2023 05:10
Suluh Peradaban dari Teluk
(Ridwan Hassan Dubes RI untuk Qatar/ MI.Duta)

"AKU pergi ke negara Barat, aku melihat Islam, namun tidak melihat orang muslim. Aku pergi ke negara Arab, aku melihat orang muslim, tapi tidak melihat Islam." (Mohammad Abduh, 1849-1905)

Mohammad Abduh tidak sedang berbicara mengenai kota atau entitas geografis tertentu ketika menyampaikan ucapannya yang terkenal itu. Ia sedang bicara tentang gap atau lebih tepatnya ironi peradaban yang menimpa dunia Islam. Bagi Abduh, adalah paradoks yang mengenaskan ketika sebuah masyarakat yang memiliki kitab suci dengan teks yang sangat pro terhadap kemajuan, tetapi di lapangan, masyarakatnya hidup dalam kepungan angka kemiskinan, buta huruf, dan kriminalitas yang tinggi.

Ironi itulah yang perlahan ingin diubah Qatar. Negara mungil di Teluk itu ingin membuktikan bahwa teks kitab suci tidak seharusnya menjadi penghambat kemajuan. Sebaliknya, nas atau pesan kitab suci dapat dan harus menjadi suluh atau cahaya bagi kemajuan. Qatar melakukannya dengan konsisten. Tanpa jargon yang berlebihan, negara tersebut berubah sangat cepat dari sebuah negara miskin yang nyaris tidak pernah dihitung dalam peta dunia menjadi negara superkaya dengan leverage dan profil politik yang menonjol di dunia.

Ada yang berkata bahwa kekayaan Qatar ditopang industri migasnya semata. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi kita tidak boleh lupa bahwa migas atau sumber daya alam saja belum dan tidak pernah cukup. Sejarah bangsa-bangsa membuktikan banyak negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, tapi harus terjerumus dalam jurang kemelaratan dan konflik tak bertepi.

Qatar belajar dari sejarah. Di bawah kepemimpinan Sheikh Tamim Bin Hamad al-Thani (Amir Qatar) dan Sheikh Hamad Bin Khalifah al-Thani (Father Amir), mereka tidak ingin mengulangi yang buruk dari sejarah dunia. Maka itu, ketika sadar migas dapat berubah menjadi berkah sekaligus kutukan, negara itu segera beralih pada kekuatan nonmigas. Mulailah mereka membangun bandara internasional yang megah, maskapai berkaliber internasional, dan stasiun TV Al Jazeera yang memiliki jangkauan luas. Qatar sadar bahwa dengan teknologi telekomunikasi dan transportasi (infastruktur) yang mumpuni, negara padang pasir itu akan berubah menjadi negara yang memiliki pengaruh kuat di dunia.

Di luar pembangunan fisik, Qatar juga memberikan perhatian lebih pada pembangunan nonfisik, seperti pendidikan, kebudayaan, dan olahraga.

Di bidang pendidikan, Qatar membangun Education City sebagai center of excellence untuk mempersiapkan generasi mudanya. Di bidang kebudayaan, Qatar juga melakukan kerja-kerja besar. Di Qatar, museum-museum bukan hanya tempat memajang benda langka, melainkan juga menjadi pusat industri kreatif. Di bidang olahraga pascasukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar berambisi menjadi ibu kota olahraga dunia dengan mengikuti bidding banyak sekali event olahraga internasional, termasuk Olimpiade.

Bulan Ramadan ini ialah momen yang tepat untuk kembali merenungkan ucapan Abduh di atas. Bukan hanya tentang kritiknya, melainkan juga semangat yang dilakukan bangsa-bangsa muslim, termasuk Qatar, untuk menjawab kritik Abduh tersebut. Seandainya Abduh masih hidup, barangkali Abduh akan menemukan antitesis ucapannya di Qatar. Sebuah negara Arab yang teguh memegang tradisi, tetapi memiliki visi berkemajuan.

Banyak peristiwa besar terjadi pada bulan Ramadan dan kita berharap Ramadan tahun ini mampu menggugah kembali tanggung jawab keimanan kita. Sebagai umat terbesar kedua di dunia, umat Islam seharusnya tidak lagi menjadi beban bagi dunia. Sebaliknya, umat Islam harus mampu melayani dunia dengan lebih baik lagi. Dari Qatar, sedikit banyak kita belajar tentang itu. Wallahualam bissawab.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
  • Anak Tangga Menuju Tuhan

    28/3/2025 05:10

    DALAM kitabnya, Tarbiyyah al-Ruhiyyah, Dr Sa’id Hawwa mengingatkan kita bahwa ada empat anak tangga menuju Tuhan.

  • Konsekrasi Suara Azan

    27/3/2025 05:10

    KONSEKRASI berasal dari bahasa Latin (con: bersama, sacre: membuat suci) yang berarti membuat sepenuhnya suci. Kata konsekrasi juga biasa digunakan dengan arti penahbisan atau pemberkahan.

  • Meninggalkan Zuur

    25/3/2025 05:10

    Maknanya, barangsiapa berbuat zuur, puasanya menjadi sia-sia. Secara syariat, puasanya sah. Secara hakikat, puasanya tidak berguna, tidak bermakna.

  • Ulul Albab

    24/3/2025 05:15

    SETELAH memiliki kekuatan zikir, QS Ali Imran 191 menyebutkan bahwa seorang ulul albab juga mempunyai kekuatan pikir.

  • Ketika Setan Diborgol di Bulan Puasa

    22/3/2025 05:10

    Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup. Setan-setan dibelenggu.

  • Ulul Albab

    21/3/2025 05:10

    APA arti ulul albab?