Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Zakat Fitrah: Pengertian, Syarat Wajib, Kadar, Bacaan Niat, dan Doanya

Wisnu Arto Subari
24/3/2025 11:56
Zakat Fitrah: Pengertian, Syarat Wajib, Kadar, Bacaan Niat, dan Doanya
Panitia zakat berdoa bersama muzakki (pembayar zakat) saat pengumpulan beras zakat fitrah di masjid Al Muttaqin Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah Minggu (7/4/2024).(Antara/Anis Efizudin)

UMAT Islam diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah selama bulan Ramadan. Kewajiban mengeluarkan zakat fitrah termasuk dalam rukun Islam keempat.

Lantas apa pengertian zakat fitrah, syarat wajib zakat fitrah, penyebab menanggung zakat fitrah orang lain, harta yang dikeluarkan dan kadarnya, serta niat dan doa zakat fitrah? Berikut penjelasannya yang dikutip dari Fiqh Puasa dan Zakat Fitrah yang diterbitkan LBM-NU Kota Kediri, Jawa Timur.

Pengertian zakat fitrah 

Fitrah menurut bahasa bermakna sifat naluri dan pembawaan manusia (suci dari dosa). Menurut istilah adalah kadar yang harus dikeluarkan sebab badan. 

Dinamakan dengan zakat fitrah, karena zakat fitrah menyucikan badan dan meningkatkan amaliyahnya. Menurut konsensus ulama (ijmak), hukum mengeluarkan zakat fitrah adalah wajib.

Syarat wajib zakat fitrah

Berikut syarat-syarat diwajibkan zakat fitrah.

1. Pelakunya bukan hamba sahaya. Dengan demikian tidak wajib bagi seorang hamba mengeluarkan fitrah bagi dirinya, meskipun bagi sayyid (tuan pemiliknya) wajib mengeluarkan fitrah baginya.

2. Muslim yang menemukan satu waktu dari bulan Ramadan dan bulan Syawal. Dengan demikian, tidak wajib bagi bayi yang lahir setelah tenggelamnya matahari tanggal 1 Syawal. Begitu juga bagi orang yang meninggal sebelum menemui waktu tersebut.

3. Melebihi dari biaya hidupnya dan biaya hidup orang-orang yang wajib ia nafkahi selama sehari semalam pada 1 Syawal.

4. Melebihi dari utangnya meskipun belum jatuh masa tempo. Demikian menurut pendapat Ibnu Hajar. Sementara menurut Imam al-Ramli, utang yang belum jatuh masa temponya, tidak dapat menghambat kewajiban zakat meskipun nominalnya sampai menghabiskan harta seseorang.

5. Melebihi dari biaya hidup pembantu dan fasilitas rumah yang keduanya layak.

Penyebab menanggung zakat fitrah orang lain

Zakat fitrah, di samping wajib dikeluarkan untuk diri sendiri, juga wajib dikeluarkan bagi orang-orang tertentu. Berikut sebab-sebab yang menjadikan seseorang wajib menanggung fitrahnya orang lain.

1. Hubungan antara tuan dan hamba sahayanya. Dengan demikian, wajib bagi sayyid mengeluarkan fitrah hambanya.

2. Hubungan pernikahan. Dengan demikian wajib bagi suami mengeluarkan zakat fitrah untuk istrinya.

3. Hubungan kekerabatan. Dengan demikian wajib bagi orangtua mengeluarkan zakat fitrah untuk anaknya yang masih kecil atau gila.

Catatan:

Tidak sah bagi orangtua mengeluarkan zakat fitrah untuk anak yang sudah tidak lagi wajib dinafkahi, seperti anak yang sudah aqil baligh. Hal ini jika dilakukan tanpa izin dari si anak yang bersangkutan. Sementara jika ada izin, ini sah.

Harta yang dikeluarkan dan kadarnya

Dalam zakat fitrah, yang wajib dikeluarkan adalah makanan pokok penduduk setempat. Seperti beras untuk mayoritas penduduk Indonesia. 

Sementara untuk kadarnya ialah 1 sha'. Hanya, dalam mengonversikannya ke dalam ukuran kilogram, terdapat beberapa versi sebagai berikut.

1. Versi kitab al-Taqrirat al-Sadidah 2,75 kg.

2. Versi kitab Mukhtashar Tasyyid al-Bunyan 2,5 kg.

3. Versi sebagian ulama yang dikutip dalam kitab al-Taqrirat al-Sadidah 3 kg.

Bahan makanan yang digunakan zakat harus sejenis (tidak campuran). Semisal beras dan jagung. Jika tidak mampu 1 sha', dikeluarkan semampunya.

Baca juga : Doa Menerima Zakat Fitrah Arab, Latin, dan Arti

Niat zakat fitrah

Zakat fitrah merupakan ibadah fardu yang sudah pasti membutuhkan niat. Melihat fenomena zakat fitrah yang memungkinkan dilakukan oleh orang lain (yang menanggung nafkahnya atau yang mendapat izin dari orang yang dizakati), muzaki dalam zakat fitrah ada tiga macam.

1. Zakat untuk dirinya sendiri.

Apabila zakat fitrah atas nama dirinya sendiri (muzaki), yang niat ialah muzaki itu sendiri (muzaki).

2. Zakat untuk orang yang ditanggung fitrahnya.

Apabila zakat atas nama orang lain, yang fitrahnya menjadi tanggungan dari muzaki, yang melakukan niat adalah muzaki tanpa harus mendapat izin dari orang yang dizakati. 

Itu seperti seorang suami (kepala rumah tangga) mengeluarkan zakat atas nama istrinya, anaknya yang masih kecil, orang tua yang tidak mampu. Juga diperbolehkan bagi muzaki untuk memberikan zakat tersebut pada orang yang akan dizakati (semisal diberikan pada anaknya yang masih kecil atau istrinya) agar dia melakukan niat sendiri.

3. Zakat untuk orang yang tidak ditanggung fitrahnya.

Apabila zakat atas nama orang lain yang fitrahnya tidak menjadi tanggungan dari muzaki, zakat dan niat dari muzakki dihukumi sah apabila sudah mendapat izin dari orang yang dizakati.

Itu seperti seseorang mengeluarkan zakat atas nama orang lain atau anaknya yang sudah baligh (yang fitrahnya tidak menjadi tanggungan muzaki). Zakat dan niat dari muzaki dihukumi sah (bisa menggugurkan kewajiban fitrahnya orang yang dizakati) jika muzaki telah mendapat izin dari orang yang dizakati.

Baca juga : 10 Pertanyaan dan Jawaban terkait Fikih Puasa

Bacaan niat zakat fitrah

Berikut niat zakat fitrah.

1. Zakat untuk diri sendiri.

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسِي لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri an nafsii lillaahi ta'ala. 

Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diri saya sendiri karena Allah SWT.

2. Zakat untuk orang yang ditanggung fitrahnya.

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ زَوْجَتِيْ وَلَدِيْ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri an zaujatii waladii lillaahi ta'ala. 

Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku/anakku karena Allah SWT.

Pelaksanaan niat

Niat zakat fitrah boleh dilakukan pada salah satu waktu berikut.

1. Saat memisahkan makanan pokok yang digunakan zakat.

2. Saat memberikan zakat pada orang yang berhak menerimanya.

3. Saat memberikan zakat kepada wakil.

Doa menyerahkan/menerima zakat fitrah

Setidaknya ada dua doa dalam hal ini.

1. Doa saat menyerahkan zakat.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Rabbanaa taqabbal minnaa innaka antas samii'ul 'aliim.

Ya Tuhan kami, terimalah (amal ibadah) dari kami. Sesungguhnya engkau maha mendengar lagi maha
mengetahui.

2. Doa saat menerima zakat.

اجَرَكَ اللهُ فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَجَعَلَهَا لَكَ طَهُورًا، وَبَارَكَ لَكَ فِيمَا أَبْقَيْت

Ajarakallahu fiima a'thaita waja'alahaa laka thahuura wabaraka laka fiima abqait.

Mudah-mudahan Allah memberi pahala atas apa yang engkau berikan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu serta memberikan berkah atas apa yang masih ada di tanganmu.

Demikian penjelasan seputar zakat fitrah. Semoga bermanfaat. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah