Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis kandungan dan kebidanan Rumah Sakit Pelni Dewita Nilasari memberikan kiat-kiat kepada para ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan melalui USG hingga membawa cemilan berprotein tinggi guna menjaga kondisi tetap sehat selama perjalanan mudik.
"Sebelum mudik, persiapkan kondisi ibu dan janin, apakah ada kelainan atau tidak. Sesuaikan waktu kontrol dengan waktu trimester kehamilannya, kita harus siapkan semua agar tahu apakah ada risiko misalnya apa janinnya kecil, ukurannya kurang, itu tidak boleh. Jadi harus benar-benar normal," kata Dewita, Rabu (3/4).
Dewita menuturkan saat memeriksakan kandungan ibu ke fasilitas kesehatan, dokter perlu menggunakan USG agar tumbuh kembang janin dapat terpantau dengan baik. Disarankan supaya suami turut mendampingi sebagai bentuk suportif pada program kehamilan yang sedang dijalani.
Baca juga : Dukung Program Mudik Gratis BUMN, ASDP Layani 800 Orang Pemudik di 3 Lintasan
Kehadiran kedua belah pihak juga dapat mengedukasi suami secara langsung terkait apa saja yang diperlukan ibu hamil selama perjalanan, termasuk hal-hal apa saja yang mesti dijauhi dan tindakan apa yang perlu diambil saat ibu tiba-tiba mengalami pecah ketuban dan lain sebagainya.
"Penting juga untuk meminta surat keterangan layak berpergian dari dokter kehamilan, biasanya yang paling sering diminta ketika naik pesawat dan kereta walaupun kereta tidak semuanya. Perlu diingat tiap transportasi punya batas maksimal untuk ibu hamil," katanya.
Selain meminta surat layak berpergian, keluarga perlu mempelajari ketentuan penumpang bagi ibu hamil pada moda transportasi yang dibutuhkan.
Baca juga : Ini Tips Agar Mudik Anda Aman dan Nyaman
Misal, ibu membutuhkan tempat duduk yang luas seperti di area sayap atau kursi penumpang bagian depan bila menaiki pesawat.
Termasuk mencari informasi soal fasilitas kesehatan yang berdiri di jalur mudik yang dilalui. Pastikan fasilitas kesehatan itu memiliki layanan yang dibutuhkan oleh ibu dan bayi.
Dewita menekankan upaya tersebut harus jadi perhatian lebih, mengingat usia kehamilan yang ideal untuk ibu hamil ikut mudik adalah 14 sampai 28 minggu atau sudah memasuki trimester kedua.
Baca juga : Ini Tips Menjaga Mental Anak dalam Perjalanan Mudik
Sebab, waktu tersebut dapat dikatakan lebih aman dari trimester pertama yang berisiko membuat ibu mengalami flek dan ancaman keguguran. Sementara, pada trimester tiga, ibu perlu mempersiapkan diri mendekati waktu lahiran, sehingga dikhawatirkan bayi lahir prematur atau ketuban pecah di perjalanan.
"Makanya sebelum mudik bisa konsultasi ke dokter kandungannya, jika ada risiko-risiko nanti dokter kandungan bisa memberikan obat penguat selama mudik. Jangan lupa juga, maksimal tujuh hari sebelumnya, kalau naik pesawat minta surat layak terbang," ucapnya.
Lebih lanjut terkait bawaan untuk ibu hamil, Dewita menyarankan ibu hamil untuk membawa barang-barang seperlunya.
Baca juga : AkzoNobel Gelar Program Mudik untuk Ratusan Tenaga Pengecatan dan Kontraktor Mitra Dulux
Misalnya, memakai pakaian yang longgar seperti rok dan baju blouse yang adem dan nyaman. Sementara untuk alas kakinya usahakan tidak menggunakan sepatu dengan hak tinggi, tapi bisa menggunakan flat shoes dan sepatu kets.
Pastikan obat-obatan yang dibutuhkan selama perjalanan seperti obat penguat rekomendasi dokter, paracetamol dan obat sakit lambung dibawa sebagai bentuk antisipasi di jalan.
Terkait dengan cemilan, diharapkan ibu hamil berbekal dengan camilan berprotein tinggi seperti tahu dan tempe bila menyukai protein nabati atau protein hewani seperti daging ayam yang dipotong kecil-kecil dan ikan salmon yang kaya Omega-3 dan DHA untuk kepintaran si bayi.
Baca juga : Mudik Ajak Anak, Ini yang Perlu Diperhatikan
Bisa pula berbekal buah seperti alpukat atau pisang. Hindari membawa makanan yang tinggi gula seperti soda, minuman kemasan atau es krim yang memicu meningkatnya risiko terkena tekanan darah tinggi dan kencing manis.
Ia juga membagi kiat menjaga tumbuh kembang bayi tetap optimal selama perjalanan dengan banyak minum air putih, sehingga ibu terhindar dari dehidrasi.
Menurutnya, ibu harus minum 2,5 liter air per hari agar air ketuban ibu tidak mengecil.
Baca juga : BRI Insurance Hadirkan Layanan Siaga Mudik di Rest Area Km 57 Cikampek
Ia mengingatkan bahwa air ketuban harus tetap dalam kondisi normal karena berfungsi untuk memberi ruang bagi janin untuk berkembang, melindungi bayi dari benturan dan media yang membantu persalinan berjalan normal.
Bila ibu bosan meminum air putih, Dewita menjelaskan ibu hamil dapat menggantinya dengan air kelapa hijau, air dari kaldu sop atau soto dan buah-buahan yang mengandung mineral tinggi.
"Dikhawatirkan kalau misalnya ibu minum kurang dari 2,5 liter air ketubannya jadi sedikit dan ukuran bayi jadi kecil, jadi jangan lupa minum ya ibu-ibu," kata dokter lulusan Fakultas Kedokteran
UI tersebut. (Ant/Z-1)
Bermain gawai dapat menjadi salah satu pemicu mabuk perjalanan.
Mudik bersama anak bisa menciptakan pengalaman baru. Awas perjalanan panjang bisa membuat anak rewel. Simak tips berikut agar perjalanan si kecil nyaman.
Kemacetan di jalan menjadi salah satu tantangan bagi para pemudik. Kondisi ini kerap memicu stres. simak kiat berikut untuk mengatasinya
Bayi memerlukan perhatian ekstra dan kenyamanan selama perjalanan, terutama ketika menggunakan motor yang memiliki kondisi dan kestabilan yang berbeda dengan mobil
Apa saja yang perlu dilakukan agar Lebaran tetap lancar tanpa bantuan ART di rumah? Mari simak kiat berikut.
Dokter spesialis anak lulusan Universitas Padjadjaran dr. Ackni Hartati, Sp.A, M.Kes menyampaikan kiat yang bisa dilakukan orangtua ketika anak sakit saat perjalanan mudik
#KembaliKeKanvas merupakan bentuk pernyataan untuk memulai lembaran baru dengan menggunakan Sepatu Converse White Collections.
Penelitian menunjukkan, selama berpuasa konsumsi cairan cenderung lebih rendah dibanding saat tidak berpuasa. Yuk, penuhi kebutuhan minum dengan metode 2-4-2!
Muslim LifeFair Bekasi menghadirkan sekitar 100 brand dari 150 booth meliputi produk fesyen ikhwan dan akhwat, kuliner halal, travel umrah, hingga sekolah Islam.
Halal Kulture District Jakarta juga hadir sebagai solusi menawarkan konsep digital detox
SEJUMLAH ibu menyusui yang akan menjalankan ibadah puasa Ramadan, merasa khawatir apakah puasa akan memengaruhi produksi ASI dan kesehatan bayi.
Jus buah dan sayur bisa menjadi solusi cepat dan mudah dikonsumsi, tinggi serat dan hidrasi, sumber energi alami, dan mudah didapatkan untuk berbuka puasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved