Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MEMASUKI H-7 lebaran Rabu (3/4), arus kendaraan mudik lebaran meningkat tajam di sepanjang jalur Pantura Jawa Tengah.
Pemantauan Media Indonesia Rabu (3/4) ribuan kendaraan arus mudik lebaran memasuki jalur Pantura Jawa Tengah. Kendaraan pribadi mendominasi ruas jalan berplat nomor polisi dari wilayah Jawa Barat, Jakarta, Banten, dan Sumatra dengan beban barang diatas kabin terus bergerak ke arah timur (Semarang) dan ke arah selatan (Purwokerto/Yogyakarta).
Bahkan kendaraan pemudik roda dua juga mulai terlihat dengan beban barang diletakkan di bagian depan dan belakang jok juga mulai melintas, sebagian terlihat berhenti di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang tersebar di sepanjang Pantura Brebes-Semarang maupun di beberapa bahu jalan untuk beristirahat.
Baca juga : Destinasi Wisata Tersebar di Jalur Mudik
Kendaraan pemudik di Jalur Pantura Jawa Tengah mulai terpecah ketika memasuki Tegal yakni sebagian menuju ke arah selatan (Purwokerto) dan sebagian tetap melanjutkan ke arah timur (Semarang), demikian juga memasuki Weleri, Kabupaten Kendal beberapa pemudik mengarah ke jalur alternatif menuju ke selatan (Temanggung, Wonosobo dan Magelang).
Meskipun belum melonjak, peningkatan jumlah kendaraan arus mudik juga mulai terlihat di ruas Jalan Tol Trans Jawa dan terpantau masih lancar, namun Direktur Utama PT Trans Marga Jawa Tengah Prajudi mengingatkan secara keseluruhan area ruas tol Jateng menjadi titik tengah dan merupakan titik lelah terutama pada ruas Batang-Semarang dan Semarang-Solo.
Pada arus mudik ini, lanjut Prajudi, ada kenaikan jumlah kendaraan melintas Tol Trans Jawa di Jawa Tengah sekitar 1%-1,5% dibandingkan tahun sebelumnya, namun lonjakan arus kendaraan pemudik tetap diwaspadai dengan berbagai persiapan termasuk diantaranya membuka penuh seluruh gerbang tol seperti di Kalikangkung, Kota Semarang.
Baca juga : Pemudik Nataru Mulai Masuk Pantura Jawa Tengah
"Dari sore saya sudah bergerak, tadi sahur di jalan dan menjelang pagi sudah memasuki Brebes, meskipun padat tapi lancar," kata Rudi, 23, seorang pemudik dengan sepeda motor dengan tujuan Salatiga ditemui di Cisanggarung, perbatasan Jabar-Jateng.
Hal serupa juga diungkapkan Indah, 45, warga Semarang mengaku mudik lebih awal dari Tanggerang karena menghindari kemacetan, selain itu pekerjaan sebagai pemilik usaha alumunium sudah libur.
"Ini saya pulang bersama karyawan saya yang semua dari Jawa Tengah, bawa mobil dua beriringan," imbuhnya.
Baca juga : 60 Ribu Kendaraan Bakal Lintasi Gerbang Kalikangkung
Menghadapi lonjakan kendaraan pemudik lebaran, Dinas Perhubungan (Dinhub) Kota Pekalongan menyiapkan posko pengamanan (pospam) di beberapa titik strategis dan pusat keramaian serta jalur alternatif untuk memecah arus kendaraan di dalam kota.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekalongan Restu Hidayat mengatakan selain sejumlah pospam, kita siapkan jalur alternatif yakni Jalan Gajah Mada masuk ke Jalan Pemuda dan Jalan Hayam Wuruk. Alternatif kedua yakni melalui Jalan Manggis kemudian Jalan Salak - Jalan Seruni sampai Batang.
"Kita juga telah pasang CCTV di 32 titik sepanjang jalur mudik dan di setiap traffic light untuk memantau pergerakan arus mudik," ujar Restu Hidayat.
Baca juga : Waspadai Cuaca Ekstrem Jalur Mudik di Jawa Tengah
Kepala Satuan Lalulintas Polres Grobogan Ajun Komisaris Tejo Suwono mengungkapkan jalur mudik sepanjang Semarang-Grobogan cukup berat berat dilintasi kendaraan pemudik karena banyaknya jalan masih mengalami kerusakan dan berlubang dengan diameter 20-50 centimeter dengan kedalaman 10 centimeter sehingga membahayakan pengendara dan penumpang.
Selain jalan rusak dan adanya titik jalur miring Penawangan-Purwodadi, lanjut Tejo Suwono, juga perlu mendapat perhatian kepada pemudik yang melintas untuk mewaspadai titik silau senja (blank spot) sepanjang ruas tersebut.
"Kita telah dirikan pospam di sejumlah titik rawan kecelakaan dan kemacetan," imbuhnya. (Z-3)
Mudik bersama anak bisa menciptakan pengalaman baru. Awas perjalanan panjang bisa membuat anak rewel. Simak tips berikut agar perjalanan si kecil nyaman.
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) memperkirakan bakal terjadi dua kali puncak arus mudik dan balik, saat perayaan hari raya Natal dan Tahun Baru 2024 di wilayah Jabar.
Volume lalu lintas di Cipali pada arus mudik diprediksi meningkat hingga 2,2%
Sejumlah pemangku kepentingan sudah menyatakan siap memberikan kenyamanan dan keamanan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik.
Pemudik yang akan melewati ruas tol tersebut diminta menyiapkan kondisi fisik yang prima. Kalau mengantuk silahkan berisirahat di rest area.
Jalur ini menjadi jalur mudik utama ke Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran dan sejumlah wilayah di Jawa Tengah
Kemacetan di jalan menjadi salah satu tantangan bagi para pemudik. Kondisi ini kerap memicu stres. simak kiat berikut untuk mengatasinya
Pakar kesehatan anak dr. Dwinanda Aidina, Sp. A, Subsp. I.P.T mengingatkan agar orang dewasa menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran.
PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung telah menetapkan masa angkutan lebaran tahun 2024 selama 22 hari, dimulai dari 31 Maret hingga 21 April 2024.
Para pemain timnas sepakat tetap berada di tempat pemusatan latihan.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika meluncurkan buku elektronik Mudik Aman & Sehat 2022.
Pemudik bisa mampir dan beristirahat jika mengalami kelelahan dalam perjalanan pulang menuju kampung halaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved