Waspadai Perubahan Iklim Saat Mudik

Basuki Eka Purnama
02/4/2024 08:30
Waspadai Perubahan Iklim Saat Mudik
Ilustrasi--Penumpang antre masuk loket check in di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten, Rabu (5/5/2021).(MI/RAMDANI)

ANGGOTA Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Erlina Burhan mengatakan perubahan iklim berisiko bagi kesehatan kerumunan warga yang mudik.

"Kalau Anda berisiko mudah terinfeksi, seperti orang tua, orang dengan komorbid, punya risiko untuk tertular kan? Kita sadar diri saja untuk memakai masker," kata Erlina, dikutip Selasa (2/4).

Erlina mengatakan musim hujan juga berpotensi menurunkan sistem imun pada sebagian orang.

Baca juga : BRI Insurance Hadirkan Layanan Siaga Mudik di Rest Area Km 57 Cikampek

Oleh karena itu, menurut Erlina, berkerumun adalah saat dimana orang perlu meningkatkan kewaspadaan, termasuk menjaga tubuh agar tidak tertular penyakit yang dapat menyerang saluran pernapasan seperti covid-19, contohnya, atau penyakit Flu Singapura, yang kasusnya sedang meningkat oleh adanya infeksi Coxsackievirus.

Terkait Coxsackievirus, modus penularan cukup banyak. Umumnya adalah kontak langsung dengan penderita lewat ruam lenting pada kulit yang terbuka (pecah) atau cairan droplet menyentuh mulut dan rongga mulut kita, atau lewat makanan yang masuk ke mulut.

Penyakit itu membuat penderitanya demam, batuk, dan sakit tenggorokan dengan masa inkubasi rata-rata 10 sampai 14 hari.

Baca juga : Ini 5 Hal yang Harus Anda Perhatikan Jika Mudik Menggunakan Mobil Listrik

Kematian akibat penyakit ini masih sangat jarang terjadi, tingkatnya masih di bawah penyakit Monkey Pox atau cacar monyet yang angka kematiannya antara 3% sampai 6%.

Prinsip penanganannya adalah bersifat suportif dan pemberian obat sesuai gejala. 

Karena belum ada vaksin untuk Flu Singapura, pastikan melakukan etika ketika batuk dan kurangi kontak langsung dengan individu lain serta sterilisasi tangan dan jaga higienitas tubuh dengan mandi setiap hari.

Baca juga : 5 Tips Kelola THR dengan Bijak

Hingga pekan ke-11 2024, menurut Erlina, Kementerian Kesehatan melaporkan terdapat 5.461 orang terjangkit Flu Singapura di Indonesia.

Dia menambahkan, Dinas Kesehatan Banten melaporkan 738 kasus Flu Singapura di kawasan tersebut terjadi sejak Januari hingga Maret 2024.

Sementara itu, kata Erlina, Dinkes Depok melaporkan 45 kasus suspek Flu
Singapura di kawasan tersebut terjadi sejak Januari hingga Maret 2024, 10 pasien di antaranya dirawat di satu rumah sakit.

"Di negara lain ternyata Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease itu juga dari waktu ke waktu meningkat," pungkas Erlina. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah