Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KOTA Frankfurt, Jerman menyalakan lampu perayaan, Minggu (10/3) waktu setempat. Lampu tersebut bertujuan untuk merayakan bulan suci Ramadan, yang menurut media lokal, merupakan perayaan pertama secara nasional di negara Eropa itu.
Sebuah papan besar bertuliskan "Selamat Ramadan" dengan lampu berbentuk bintang, lentera, dan bulan sabit diresmikan dalam upacara, menerangi jalan di pusat kota yang dipenuhi dengan restoran dan kafe.
Menurut pejabat lokal dan media Jerman, tahun ini adalah pertama kalinya sebuah kota di Jerman memasang penerangan jalan untuk Ramadan.
Baca juga : 320 Penerbangan di Bandara Frankfurt Gagal Terbang karena Badai Salju
Wali Kota Frankfurt Nargess Eskandari-Gruenberg menyebut simbol itu sebagai "isyarat indah" yang merepresentasikan "masyarakat Frankfurt yang hidup berdampingan dengan damai".
“Di saat krisis dan perang, lampu ini merupakan tanda harapan bagi semua orang dan memperkuat keserasian dalam masyarakat perkotaan kita yang beragam,” kata Eskandari-Gruenber dilansir AFP.
Kota yang merupakan pusat keuangan Jerman itu memiliki populasi lebih dari 750.000 orang dan merupakan rumah untuk sekitar 100.000 umat Muslim.
Baca juga : Sambut Ramadan, IM3 Gelar Kampanye Nyatakan Silaturahmi dengan Freedom Internet
Lampu Ramadan Frankfurt dilaporkan menelan biaya setidaknya 75.000 euro atau sekitar Rp 1,2 miliar.
Selain Frankfurt, dekorasi jalanan bertema Ramadan juga dipajang di Cologne untuk pertama kalinya. Pun demikian, tidak seperti Frankfurt, dekorasi di Cologne dibiayai oleh sumbangan swasta dan bukan dana publik.
Dewan Koordinasi Umat Islam cabang Frankfurt menyambut baik lampu jalan tersebut sebagai tanda penghargaan dan pengakuan terhadap keragaman budaya dan agama di kota yang terletak di wilayah barat ini.
Baca juga : Ibu Hamil yang Berpuasa Diingatkan tidak banyak Konsumsi Makanan Manis
Ide untuk menggantung lampu datang dari anggota dewan kota Omar Shehata, dari Partai Sosial Demokrat. Shehata mengatakan kepada surat kabar Frankfurter Allgemeine bahwa dia terinspirasi oleh London, yang tahun lalu untuk pertama kalinya menyala menyambut Ramadan.
Namun, di sela keberagaman yang indah ini, muncul juga kritik. Robert Lambrou, seorang anggota parlemen regional di Hesse, dari partai sayap kanan, AfD, mengutuk dekorasi Ramadan sebagai “isyarat ketundukan pada Islam”.
Sheeta pun menanggapi kritik oposisinya dengan menyebut fakta bahwa orang Frankfurt bersatu melawan paham ekstrim kanan.
“Banyak orang di Frankfurt bersatu melawan ekstremisme sayap kanan, anti-Semitisme, dan rasisme anti-Muslim." (Z-1)
LEBIH dari 320 penerbangan di bandara terbesar di Jerman dibatalkan pada Kamis (18/1) karena kondisi cuaca yang dingin membeku, kata pengelola Bandara Frankfurt.
Sebanyak 600 sastrawan, penerbit dan agen buku dari seluruh dunia mengecam penyelenggaraan pameran buku Frankfurt karena menutup ruang bagi suara Palestina.
PEMERINTAH Polandia mengumumkan rencana pengerahan hingga 5.000 personel militer ke perbatasan negara dengan Jerman dan Lithuania mulai Jumat (4/7).
Ilmuan mengungkap manusia Neanderthal menjalankan 'pabrik lemak' sekitar 125.000 tahun lalu.
Thomas Muller memastikan dirinya tidak akan bergabung dengan Manchester United pada bursa transfer musim panas ini.
Berlin tengah memantau perkembangan di Selat Hormuz secara seksama.
Pemerintah Jerman menyatakan keprihatinan atas rencana Iran untuk menutup Selat Hormuz, salah satu jalur perdagangan penting bagi pasokan minyak dan gas dunia.
EMPAT belas pesawat kargo yang penuh dengan peralatan militer tiba di Israel di tengah konflik yang kian memanas di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved