Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ramadan Momentum Belajar Alquran

Ardi Teristi Hadi
07/4/2022 09:47
Ramadan Momentum Belajar Alquran
Siswa tuna netra membaca Alquran braille di Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra Bhakti Candrasa, Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/4/2022(ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA)

BULAN Ramadan menjadi waktu yang spesial untuk menjalankan ibadah, termasuk membaca Alquran. Dalam ceramahnya di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta Selasa (5/6), Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun menyampaikan, kurang lebih ada enam tahapan dalam ibadah lewat Aquran.

"Yang pertama, di Bulan Ramadan ini, perbanyak tilawah," kata dia.

Ridwan mengatakan, tidak semua yang membaca Alquran memahami juga yang dibaca. Namun, membaca Alquran tanpa memahami isinya lebih baik daripada tidak membaca Alquran sama sekali. Tahap kedua adalah paham. "Mudah-mudahan (tidak hanya membaca, tetapi juga) memahami artinya," papar dia.

Baca juga:Bubur Samin Banjar yang Dirindukan Warga Solo

Tahapan ketiga adalah tanfiz atau mengamalkan. Setelah dibaca dan dipahami, isi di dalam Alquran kemudian diamalkan. Tahapan keempat adalah Tahfiz atau hafal. Proses menghafal dimulai dari satu juz hingga tiga puluh juz.

Ridwan Kamil mengatakan, Pemda Jawa Barat memiliki program 1 desa 1 hafiz Alquran. Dari 5.300 desa di Jawa Barat, sekitar 4.700-an desa mempunyai penghafal 30 juz Alquran.

Tahapan kelima adalah ta'lim atau menyebarluaskan kemuliaan, pengamalan, dan penghafalan Alquran. Tahapan keenam adalah tahkim atau berpedoman pada Alquran. Artinya, membahas hal-hal kontemporer berpedoman kepada Alquran.

"Mudah-mudahan, kita menjadi manusia yang naik kelas setelah bulan Ramadhan," kata Ridwan Kamil.

Dalam ceramahnya, Ridwan Kamil juga mengajak jemaah untuk selalu berpikir positif dan optimistis agar bisa hidup dengan positif (positive mind create positive life).

Ia pun menyampaikan, tiga prinsip yang ia pegang teguh dalam kepemimpinannya. "Pertama, pemimpin muslim yang saya gunakan adalah
meniatkan kekuasaan ini sebagai ibadah," kata dia.

Prinsip kedua adalah kekuasaan hanya sementara. "Dasar pemimpin Islam kedua yang saya gunakan adalah bahwa Allah memberikan kekuasaan kepada saya karena Allah kehendaki dan Allah juga akan cabut sesuai apa yang Allah kehendaki," lanjut dia.

Prinsip ketiga adalah menjadi manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya. "Buat apa saya jadi gubernur kalau hanya modal sehari-hari pencitraan tanpa solusi. Buat apa jadi pemimpin, buat apa jadi apapun, kalau hidupnya hanya sekadar gelar tanpa ada manfaat," tutup dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah