Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pentingnya Santri Kampanyekan Islam yang Damai dan Toleran

(Nov/P-5)
21/12/2015 00:00
Pentingnya Santri Kampanyekan Islam yang Damai dan Toleran
(Antara Foto/M Agung Rajasa)
KETUA DPD RI Irman Gusman memberikan ceramah umum di Pondok Pesantren Bahriyatul Ulum, Pandan, Tapanuli Tengah. Upaya agar terus-menerus mengampanyekan Islam yang damai dan toleran di mana pun para santri berada menjadi benang merah dalam ceramahnya kali ini. "Pondok pesantren sebagai bagian dunia pendidikan di Tanah Air memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mencetak dan mendidik kader-kader muda yang berbakti bagi agama, masyarakat, nusa, dan bangsa," ujar Irman, kemarin. Pada kesempatan itu, Irman mengungkapkan tiga momen penting kepada santri. yakni 22 Oktober yang menjadi Hari Santri Nasional yang diperingati untuk mengenang jasa para santri yang dahulu ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Momen berikutnya ialah Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober dan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Ketiga momen itu terkait dengan semangat pemuda, pelajar, dan santri. Peran dan kontribusi santri sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya. Ia menambahkan santri dan pondok pesantren berperan dalam membangun sekaligus menjaga kebangsaan dan nasionalisme Indonesia yang kini menghadapi tantangan-tantangan nyata. "Ketiga momen itu perlu selalu dihayati," tegas dia. Di sejumlah daerah, sambung dia, masih ada benih-benih konfl ik dan benturan horizontal di tengah-tengah masyarakat yang bernuansa SARA dan kedaerahan.

Di luar itu, keterbelakangan, kemiskinan, dan kesenjangan masih sangat lebar antara si kaya dan si miskin. "Ini masih menjadi tantangan ke-Indonesiaan yang harus kita jawab," tegas Irman. Dalam konteks global, sambungnya, dunia juga menghadapi berbagai tantangan dalam upaya menata kehidupan global yang lebih adil dan beradab. Isu-isu mengenai agama, kemiskinan, HAM, lingkungan, dan konfl ik bersenjata di berbagai belahan dunia secara langsung maupun tidak langsung akan terkait dengan Indonesia. Termasuk, kata dia, fenomena ancaman Islamic State (IS). "Untuk itu, kita harus semakin memperkukuh nasionalisme dan kebangsaan kita. Saya harap para santri terdepan dalam menjaga semangat nasionalisme Indonesia. Untuk itu, saya minta kepada segenap santri Pondok Pesantren Bahriyatul Ulum agar menularkan dan mengampanyekan Islam yang damai, toleran di mana pun berada," pungkasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya